Suara.com - Greenpeace menyebutkan titik api yang menyulut kebakaran hutan dan asap paling banyak berlangsung di lahan konsesi Asia Pulp and Paper (APP).
“Hal ini tidak mengherankan. Pertama, APP mempunyai total luas konsesi terbesar dengan warisan deforestasi yang besar, terutama di Sumatera bagian selatan, wilayah konsentrasi kebakaran hutan. Kedua, APP adalah satu-satunya perusahaan yang telah mempublikasikan peta akurat mengenai konsesi-konsesi mereka, termasuk para pemasok mereka,” kata Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia Teguh Surya saat konferensi pers, Kamis (29/10/2015).
Greenpeace juga sekaligus merilis lebih dari 2 ribu perusahaan yang terdapat titik api dalam rentang periode Agustus hingga 26 Oktober 2015.
Dari catatan Greenpeace dalam rentang periode tersebut terdapat 112 ribu titik api dimana 40 persen berada di lahan konsesi perusahaan perkebunan, 20 persen kebakaran di konsesi perusahaan bubur kertas dan 16 persen di lahan persuhaan sawit.
Kebakaran dan titik api paling banyak terjadi di dua provinsi, yakni Kalimantan Tengah (25%) dan Sumatera Selatan (22%). Dua daerah itu adalah basis pembangunan perkebunan terbesar.
Data Greenpeace juga merilis jumlah titik api yang muncul di 2.065 perusahaan di seluruh Indonesia.
Untuk perusahaan logging, tercatat nama perusahaan PT. Pesona Belantara Persada yang berlokasi di Jambi dengan 589 titik api sejak Agustus sampai November.
Untuk persuhaan pulp, nama PT. BUMI ANDALAS PERMAI di Sumatera Selatan paling banyak terekam titip api mencapai 4.877 titik api. Sedangkan untuk perusahaan sawit, PT. Sangkowong Sinta di Kalimantan Tengah mencapat 718 titik api.
Sementara khusus untuk perusahaan tambang batu bara, tercatat perusahaan INTI PERDANA BUMI TIRTA paling banyak terdapat titik api mencapai 794.
Untuk mempemudah deteksi titik panas, Greenpeace mendesak agar setiap perusahaan perlu mengungkap data dan infromasi yang sama agar data kebakaran hutan diketahui publik.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?