Suara.com - Tersangka pengebom Alam Alam Sutera, Leopard Wisnu Kencana (29), masih diperiksa di Polda Metro Jaya.
"Sampai sejauh ini tim sedang memeriksa yang bersangkutan. Sementara pelaku tunggal, lone wolf. Karena pintar, basic-nya IT, otodidak, sehingga yang bersangkutan mencoba dan niat jahat untuk memeras," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (30/10/2015).
Motif Leo meledakkan bom di toilet kantin karyawan Mal Alam Sutera pada Rabu (28/10/2015) ialah untuk memeras pengelola mal.
"Tersangka hanya mendapatkan uang Rp750 ribu (padahal yang diminta Rp300 juta). Uang itu didapat dari pihak manajemen Alam Sutera," ujarnya.
Dalam beraksi, kata Iqbal, tersangka bekerja seorang diri.
"Ini akan berkembang lagi, dari mana, beli di mana, ada tidak orang lain. Sementara ini, dia hanya sendiri," katanya.
Iqbal memastikan Leopard bukan anggota jaringan teroris yang selama ini sudah dipetakan polisi.
"Dalam kasus peledakan ini, tidak terkait jaringan-jaringan teroris. Walaupun aksinya termasuk sebagai aksi teror," ujarnya.
Leopard sudah empat kali melakukan percobaan pengeboman di Mal Alam Sutera. Pertama pada 6 Juli 2015, saat itu bom rakitakn ditaruh di Food Hall, tapi tidak meledak. Tiga hari kemudian, dia kembali meletakkan bom di toilet lelaki dan meledak.
Setelah itu, dia kirim email kepada manajemen mal yang isinya ancaman akan meledakkan bom lagi kalau tidak mau mengirim uang Rp300 juta ke rekeningnya. Tapi tidak dipenuhi. Bom yang ketiga pada 10 Agustus 2015 tidak meledak.
Sampai akhirnya ia meletakkan bom lagi yang keempat dan meledak. Tapi, polisi telah mengidentifikasi Leopard sejak ancaman ketiga, sehingga dia dengan dibekuk hanya dua jam setelah bom keempat. [Nur Habibie]
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar