Suara.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengungkapkan tersangka pengebom Mal Alam Sutera, Leopard Wisnu Kumala (29), mendapatkan ide membuat bom rakitan untuk memeras karena terpengaruh aksi militan ISIS.
"Tersangka selain terdesak karena terlilit hutang, ternyata juga dia (Leo) terpengaruh dari gerakan Negara Islam, yang berada di Iraq dan Suriah yaitu (ISIS)," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jum'at (30/10/2015).
Iqbal menambahkan selama ini Leopard selalu mengikuti perkembangan berita ISIS.
"Salah satu motifnya yaitu lebih kepada imitation of crime. Tersangka juga suka mengikuti berita tentang perang ISIS yang ada di Suriah," ujarnya.
Tetapi walaupun pemikirannya membuat bom dipengaruhi ISIS, polisi memastikan Leopard bukan anggota jaringan teroris. Dia murni berbuat kejahatan untuk memeras.
Adapun ide meneror Mal Alam Sutera, kata Iqbal setelah kasus ledakan bom di Mal ITC Depok, Jawa Barat.
"Tersangka itu tidak melakukan aksi teror di ITC Depok. Tapi malah justru tersangka mendapatkan ide setelah adanya ledakan bom di ITC Depok itu," katanya.
Kepada polisi, Leopard mengatakan meneror Mal Alam Sutera karena terdesak kebutuhan. Dia mengaku punya utang Rp20 juta untuk membayar berbagai cicilan, ditambah lagi istri minta dibelikan mobil baru.
Leopard terhitung empat kali meneror Mal Alam Sutera. Ia meneror terus karena pengelola mal tidak mau mengirimkan yang sebesar yang diinginkannya, Rp300 juta.
Leopard dibekuk polisi dua jam setelah bom yang meledak pada Rabu (28/10/2015). [Nur Habibie]
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup