Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, alasan menggelar salat minta hujan karena pemerintah sudah kerja keras memadamkan api kebakaran lahan di Sumatera dan Kalimantan. Hal itu dikatakan JK usai melaksanakan Salat Istisqa, doa turun hujan, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (1/11/2015).
"Upaya manusia kita sudah maksimal, dari udara, dari darat. Tentu doa juga, kalau upaya sudah maksimum harus dibarengi dengan doa, bukan sekali, dua kali, tiga kali doa," kata JK.
JK berharap aski kali ini bisa membantu penanganan kabut asap supaya bisa cepat kelar, sekaligus mengucap syukur karena beberapa lokasi sudah mulai turun hujan.
"Padahal banyak perkiraan hujan baru Desember, tapi sebagian sudah kena hujan. Maka, kalau usaha manusia udah maksimum maka doa yang mendorong usaha maksimum biar tercapai," katanya.
Di sisi lain, upaya pemadaman api penyebab kabut asap ini juga terus dilakukan pemerintah. Di antaranya adalah dengan membuat hujan buatan.
JK menyebut mengerahkan pesawat hercules untuk membantu membuat hujan buatan.
"Hujan buatan, satu syaratnya, harus ada awan karena hujan buatan itu hanya mempercepat awan itu menjadi hujan, tidak bisa menciptakan hujan sendiri, hanya mendorong awan menjadi hujan," kata dia.
Untuk penangan korban, JK mengatakan, tengah memikirkan jangka panjang untuk jalan keluarnya. Sebab, menurutnya, ada efek jangka panjang dari korban asap ini.
"Korban asap itu sebenarnya bukan hanya terjadi hari ini tapi jangka panjang akibatnya kalau kita tidak selesaikan segera, asap yang bisa saja langsung orang sakit tapi bisa jangka panjang. Kalau anak-anak sejak kecil kena asap itu pasti timbul penyakit jangka panjang," kata dia.
Selain korban, JK menambahkan, pemerintah tengah memikirkan langkah supaya pembakaran lahan tidak begitu mudah terjadi. Caranya, sambung JK, dengan melakukan restorasi gambut secara nasional.
"Itu dari sekarang kita selesaikan dan yang paling penting adalah penyelesaian gambut. Karena asap itu yang terbesar datang dari kebakaran gambut atau hutan jangka panjang. Maka sebabnya harus diselesaikan dengan penyelesaiannya kebakaran dan restorasi daripada gambut itu secara nasional," tutur Politisi Senior Golkar ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Mahasiswa Sandera Polisi saat Demo Rusuh di Semarang, Rezki dan Rafli Dituntut Hukuman Segini!
-
Prabowo Bertemu Bill Gates: Kasih Bintang Jasa dan Bahas Kolaborasi Besar buat Indonesia
-
Demo Hari Tani Nasional di Jakarta Dijaga Ketat Ribuan Aparat, Massa Dilarang Lakukan Hal-hal Ini
-
Transportasi Baru di Danau Toba Sumut, Gubernur Bobby Nasution Jajal Pesawat Amfibi
-
Ribuan Siswa Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Komisi X DPR RI Minta Audit Ketat
-
Polemik Penyitaan 148 Ha Lahan, PT Weda Bay Nickel Klarifikasi: Mayoritas Bukan Milik Kami
-
Gerak Cepat Bobby Nasution, UHC Dicapai dalam Waktu Singkat
-
Di Panggung PBB, Prabowo Bela Palestina dan Menolak Doktrin Si Kuat - Si Lemah
-
Pengalihan Rute Lalu Lintas Jakarta Imbas Demo Hari Tani Nasional Hari Ini
-
Puan Maharani Minta Pemerintah Evaluasi MBG: Programnya Bagus, Penanganannya Tidak Tepat