Suara.com - Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Purbaya membenarkan jika ada penghadangan terhadap puluhan truk sampah oleh massa. Dari aksi tersebut, akhirnya puluhan truk yang menuju ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Kota Bekasi akhirnya kembali ke Jakarta.
"Ya memang ada penghadangan," kata Purbaya saat dikonfirmasi, Senin (2/11/2015).
Menurutnya penghadangan truk yang dilakukan oleh massa yang terdiri dari warga Cileungsi, Bogor Timur, dan sejumlah organisasi kemasyarakatan serta LSM itu bukan tanpa alasan. Dia mengatakan warga menganggap aturan pengangkutan sampah yang tidak sesuai jadwal. Rute yang dilewati truk tersebut, kata Purbaya tidak sesuai dengan rute yang ditentukan.
"Tidak sesuai jadwal kirim, tidak melewati rute yang ditentukan," katanya.
Selain itu, kata Purbaya, warga mengaku geram dengan kondisi truk yang sudah tidak layak untuk mengangkut sampah, sehingga sampah yang diangkut truk tersebut berceceran di jalan raya itu menimbulkan bau tidak sedap.
"Mobil angkutnya banyak yang rusak sehingga air sampah keluar sehingga bau, Sarana dan prasarana di Bentar gebang belum dipenuhi," katanya.
Namun, saat ditanyai apakah aksi penghadangan itu buntut dari adanya polemik pengelolaan sampah antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, DPRD Kota Bekasi, dan pengelola sampah PT. Godang Tua Jaya. Purbaya belum bisa berkomentar banyak. Menurutnya apabila ada indikasi mengarah kepada hal tersebut pihaknya akan menindaklanjuti.
"Dalam penyelidikan," katanya.
Aksi penghadangan truk sampah oleh warga berlangsung dengan adanya polemik pengelolaan sampah antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, DPRD Kota Bekasi, dan pengelola sampah PT. Godang Tua Jaya. Polemik tersebut berujung saling ancam.
Bahkan, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sampai meminta penegak hukum mengaudit dan memeriksa keuangan Godang Tua Jaya.
Godang Tua Jaya kemudian mengancam melaporkan Ahok karena dinilai memfitnah mereka dengan mengatakan ada kongkalingkong dengan DPRD Kota Bekasi.
Berita Terkait
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
-
Warga Protes Bau Sampah, Pramono Anung Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Resmi! Gubernur Riau Jadi Tersangka, Langsung Ditahan 20 Hari!
-
PSI Minta Satpol PP Tegas Tertibkan Parkir Liar di Trotoar: Sudah Ganggu Pejalan Kaki!
-
Drama di MKD DPR Berakhir: Uya Kuya Lolos dari Sanksi Kode Etik
-
Drama Penangkapan Gubernur Riau: Kabur Saat OTT, Berakhir Diciduk KPK di Kafe
-
Usman Hamid Sebut Soeharto Meninggal Berstatus Terdakwa: Sulit Dianggap Pahlawan
-
Ini Pertimbangan MKD Cuma Beri Hukuman Ahmad Sahroni Penonaktifan Sebagai Anggota DPR 6 Bulan
-
MKD Jelaskan Pertimbangan Adies Kadir Tidak Bersalah: Klarifikasi Tepat, Tapi Harus Lebih Hati-hati
-
Dinyatakan Bersalah Dihukum Nonaktif Selama 6 Bulan Oleh MKD, Sahroni: Saya Terima Lapang Dada
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah