Ilustrasi KPK [suara.com/Nikolaus Tolen]
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PAN Jamaluddin Jafar mengakui ada potensi pembangkit listrik di Kabupaten Deiyai, Papua. Di sana ada Danau Paniai yang bisa dipakai untuk menciptakan listrik tenaga mikrohidro.
"Di Kabupaten Deiyai itu memang ada potensi pembangkit tenaga listrik di sana, yaitu Danau Paniai," kata Jamal usai diperiksa sebagai saksi untuk mantan rekannya di DPR, Dewie Yasin Limpo, di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2015). Jamal dimintai keterangan KPK sebagai saksi kasus dugaan suap yang menjerat Dewie.
Kendati demikian, dia mengaku tidak mengusulkan potensi itu saat bertemu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Komisi VII DPR.
Dia juga mengaku tidak tahu siapa orang yang pertamakali mengusulkan dibangun pembangkit listrik di Kabupaten Deiyai saat rapat di Komisi VII DPR.
"Saya tidak tahu siapa yang mengusulkan itu, tanya saja sama Bu Dewie, karena waktu itu saya masuk saat pertengahan sidang," kata Jamal yang datang ke KPK didampingi pengacara.
Jamal menambahkan ketika mengikut rapat hari itu, dia mendengar Dewie menyebut nama daerah pemilihan Jamal, Deiyai.
Waktu itu, Jamal tidak terima anggota dewan dari daerah pemilihan di luar Papua mengajukan sesuatu untuk kepentingan warga di Papua.
"Pada saat saya masuk, saya mendengar ada orang yang menyebut Papua sebagai dapil saya, tentu saya tidak terima, dan Bu Dewie saat itu berbicara wilayah Sulawesi dan juga Papua," katanya.
Jamal membantah pernah berkomunikasi dengan Kementerian ESDM tentang pembangkit listrik di Deiyai.
"Saya tidak pernah komunikasi dengan pihak ESDM tentang hal itu, saya juga tidak tahu, mungkin ada (bahas dana tugas itu), hanya saya mungkin tidak ada," katanya.
Dewie diduga menerima hadiah uang sebesar 177.700 dolar Singapura dari petinggi PT. Bumi Abdi Cendrawasih, Setiadi. Hadiah itu diberikan diduga agar Dewie membantu memasukkan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro ke anggaran Kementerian ESDM tahun 2016.
Pemeriksaan terhadap Jamal juga untuk mengonfirmasi hal ihwal aktivitas Dewie dalam rapat komisi. Pasalnya, dalam rapat komisi pada tanggal 8 April 2015, Dewie aktif menyampaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di Deiyai. Bahkan dia juga sempat mengutarakan keprihatinannya mengenai pasokan listrik untuk daerah Deiyai.
"Di Kabupaten Deiyai itu memang ada potensi pembangkit tenaga listrik di sana, yaitu Danau Paniai," kata Jamal usai diperiksa sebagai saksi untuk mantan rekannya di DPR, Dewie Yasin Limpo, di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (5/11/2015). Jamal dimintai keterangan KPK sebagai saksi kasus dugaan suap yang menjerat Dewie.
Kendati demikian, dia mengaku tidak mengusulkan potensi itu saat bertemu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Komisi VII DPR.
Dia juga mengaku tidak tahu siapa orang yang pertamakali mengusulkan dibangun pembangkit listrik di Kabupaten Deiyai saat rapat di Komisi VII DPR.
"Saya tidak tahu siapa yang mengusulkan itu, tanya saja sama Bu Dewie, karena waktu itu saya masuk saat pertengahan sidang," kata Jamal yang datang ke KPK didampingi pengacara.
Jamal menambahkan ketika mengikut rapat hari itu, dia mendengar Dewie menyebut nama daerah pemilihan Jamal, Deiyai.
Waktu itu, Jamal tidak terima anggota dewan dari daerah pemilihan di luar Papua mengajukan sesuatu untuk kepentingan warga di Papua.
"Pada saat saya masuk, saya mendengar ada orang yang menyebut Papua sebagai dapil saya, tentu saya tidak terima, dan Bu Dewie saat itu berbicara wilayah Sulawesi dan juga Papua," katanya.
Jamal membantah pernah berkomunikasi dengan Kementerian ESDM tentang pembangkit listrik di Deiyai.
"Saya tidak pernah komunikasi dengan pihak ESDM tentang hal itu, saya juga tidak tahu, mungkin ada (bahas dana tugas itu), hanya saya mungkin tidak ada," katanya.
Dewie diduga menerima hadiah uang sebesar 177.700 dolar Singapura dari petinggi PT. Bumi Abdi Cendrawasih, Setiadi. Hadiah itu diberikan diduga agar Dewie membantu memasukkan proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro ke anggaran Kementerian ESDM tahun 2016.
Pemeriksaan terhadap Jamal juga untuk mengonfirmasi hal ihwal aktivitas Dewie dalam rapat komisi. Pasalnya, dalam rapat komisi pada tanggal 8 April 2015, Dewie aktif menyampaikan segala sesuatu yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di Deiyai. Bahkan dia juga sempat mengutarakan keprihatinannya mengenai pasokan listrik untuk daerah Deiyai.
Komentar
Berita Terkait
-
Profil 2 Adik Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo, Sekeluarga Kompak Terjerat Kasus Korupsi
-
Menghindar Ditanya Soal Kasus Pemerasan Pimpinan KPK ke Kakaknya, Adik SYL: Wallahu a'lam Bishawab
-
Ini Sosok Orang Tua Andi Tenri Natassa Istri Kombes Irwan Anwar, Ternyata Eks Napi Koruptor!
-
Ogah Komentari Kasus Kakak Kandungnya, Adik SYL: Wait and See
-
Mentan Syahrul Yasin Limpo dan 2 Adiknya yang 'Kompak Nyemplung' di Pusaran Korupsi
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh