Suara.com - Kabar buruk pagi para fans Valentino Rossi. Pembalap MotoGP berjuluk "The Doctor" itu dipastikan akan start dari urutan paling bontot dalam balapan penentuan di Valencia, Spanyol akhir pekan ini setelah pengadilan olah raga internasional (CAS) justru menolak upaya bandingnya dan menguatkan penalti yang dijatuhkan Race Director MotoGP.
Seperti yang diberitakan sebelumnya Rossi, pada Jumat (30/10/2015), telah mengajukan banding kepada CAS terkait hukuman yang mewajibkan dia start di barisan paling akhir dalam GP Valencia. Hukuman itu dijatuhkan karena dia dinyatakan bersalah dalam insiden tabrakan dengan Marc Marquez di GP Sepang, Malaysia.
Akan tetapi dalam pernyataan resminya, MotoGP, pada Kamis (5/11/2015), mengatakan bahwa CAS telah memutuskan bahwa hukuman atas Rossi sudah tepat dan harus tetap dijalankan.
"Sebagai konsekuensi dari putusan ini, dalam balapan di Gran Premi de la Comunitat Valenciana, balapan terakhir dari kejuaraan dunia Federasi Olahraga Sepeda Motor Dunia (FIM), Rossi akan tetap start dari posisi terakhir," bunyi pernyataan tersebut.
Putusan ini tentu sangat merugikan Rossi, pembalap Yamaha yang kini menguasai puncak klasemen sementara MotoGP. Ia kini hanya terpaut tujuh poin dengan rekan setim, Jorge Lorenzo.
Jika Lorenzo merebut podium pertama di Valencia, Rossi minimal harus keluar sebagai juara kedua. Jika tidak, maka perjuangannya sepanjang musim akan sia-sia. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Gus Yahya Bantah Mundur dari PBNU, Sebut Syuriyah Tidak Punya Kewenangan
-
Negosiasi Panas Krisis Iklim Kandas Gegara Kebakaran di Dapur COP30, Apa Penyebabnya?
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa