Suara.com - Kuasa hukum mantan Sekretaris Partai Nasional Demokrat Patrice Rio Capella, Maqdir Ismail, membeberkan keterlibatan pihak lain dalam kasus yang menjerat Patrice terkait dugaan suap penanganan kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
"Sisca (Fransisca Insani Rahesti) itu mereka (penyidik KPK) masukan nggak?" kata Maqdir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (9/11/2015).
Fransisca disebut sebagai pihak yang ikut membantu lobi-lobi dalam kasus yang menjerat mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan istri muda: Evy Susanti. Fransisca merupakan saksi untuk kasus dugaan suap terhadap Patrice.
Maqdir menyebut Sisca dan Evy sebagai pihak yang menentukan jumlah besaran uang suap.
"Walau Sisca itu tidak bersama-sama dengan Rio, Sisca itu membantu Evy, kan yang nego uang itu Sisca sama Evy," katanya.
Menurut Maqdir kasus yang menjerat kliennya dibesar-besarkan, terutama dugaan adanya pertemuan antara Patrice dan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo untuk mengamankan kasus penyelewengan dana bansos.
"Itu kan meski ada fakta. Ini yang saya bilang dari kemarin, beritanya lebih besar daripada faktanya. Ini kan yang enggak benar, ini kan penyesatan. Cara seperti ini kan menyesatkan masyarakat," kata dia.
KPK telah menahan Patrice Jumat (23/10/2015) seusai diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi suap kepada anggota DPR terkait penyelidikan di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan atau Kejaksaan Agung.
Rio diduga menerima uang Rp200 juta dari Evy untuk mengamankan perkara Gatot.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban