Salim Segaf dan Sohibul Iman pimpin PKS periode 2015-2021 [dok. PKS]
Baca 10 detik
Kader atau Politisi Partai Keadilan Sejahtera( PKS) sangat akrab dengan kasus tindak pidana korupsi. Mulai dari kasus kuota daging sapi yang menjerat Mantan Presidennya, Lutfi Hasan Isqak, hingga sekarang ini yang menimpa Gubernur Sumatra Utara Nonaktif, Gatot Pujo Nugroho, dan juga masih ada yang lainnya. Banyaknya kader PKS yang terjerumus kedslam kasus tersebut dinilai karena belum siapnya PKS memanggul kekuasaan.
"PKS belum siap diri secara sempurna untuk menjadi partai yang memegang kuasa.Makanya setelah dia beribah dari gerakan sosial menjadi partai, dia tidak tahu mau kemana, istilahnya belum terlatih untuk menjadi orang berkuasa,menjadi orang kaya, menjadi anggota parlemen," kata Pengamat Politik dari Indobarometer, Mohamad Qodari dalam diskusi yang bertajuk 'Partai Dakwah Sedang Berbenah' di Gado-Gado Boplo Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu(7/11/2015).
Lebih lanjut kata Qodari, hampir semua kader PKS masih belum bisa bertransformasi dari sebelumnya yang merupakan seorang tukang ngaji kemudian harus membuat Undang-undang, dari seorang yang sering berbicara kurma harus mengurus kuota sapi, dan lain-lainnya. Namun, dirinya menegaskan bahwa hal tersebut memang tidak mudah, karena harus membutuhkan waktu dan perjuangan.
"Sebetulnya, PKS ini belum sepenuhnya selesai dengan proses transformasi dari tahun 1999, dari kedudukannya sebagai gerakan sosial, tetapi until bertransformssi memang tidak mudah dari gerakan dakwah menjadi anggota Dewan," kata Qodari.
Di pihak lain, Ahli Politik Islam di UIN Jakarta yang juga adalah anggota Majelis Syuro PKS, Ali Munhanif mengatakan bahwa partainya saat ini sudah lebih maju dan bsekembang. DIbawah kepengurusan baru sekarang ini, dimana orang-orang lamanya sudah tidak lagi berada didalmnya mampu memwujudkan partai politik bersih. Meskipun dirinya juga mengaku kaget juga dengan komposisi pengurus yang semuanya adalah orang baru.
"Kami juga sebenarnya terkejut ketika melihat kepengurusan yang ada saat ini, tapi kami yakin dengan apa yanf ada ini, kami dapat mempwekuat slogan kami untuk memwujudkan good party governent," kata Ali.
Komentar
Berita Terkait
-
Lucky Hakim Pilih Bungkam soal Kasus Dugaan Korupsi Rp16 Miliar Tunjangan Rumah DPRD Indramayu
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Usut Korupsi RSUD Kolaka Timur, KPK Periksa Kasi Pidsus Kejari Kolaka
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Usut Korupsi Hutan Inhutani V, KPK Periksa Staf Ahli Menhut dan 6 Saksi di Lampung
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru