Suara.com - Peneliti Indonesia Corruption Watch bidang korupsi dan politik, Almas Sjafrina, menemukan potensi pelanggaran dalam pelaksanaan pilkada serentak pada 9 Desember 2015.
"ICW melihat potensi kecurangan di pilkada yang akan meningkat," ujar Almas dalam jumpa pers di Media Center KPU, Jakarta, Senin (9/11/2015).
Salah satu potensi pelanggaran ialah politik uang. Kata Almas, sistem pilkada saat ini hanya berlangsung satu putaran dan ini bisa mendorong praktik kecurangan.
"Adanya regulasi baru karena di pilkada ini, hanya ada satu putaran. Jadi setiap calon pasti berupaya bisa memenangkan pilkada," katanya.
Potensi lainnya ialah manipulasi dana kampanye. Potensi ini biasanya berasal dari calon yang memiliki modal besar. Ditambah, adanya sebagian dana kampanye yang diberikan KPU.
"Dari tujuh metode kampanye, empat dibiayai APBD. Mereka (para calon) yang punya dana lebih, bisa menggunakan dana itu untuk strategi lainnya. Tidak menutup kemungkinan strategi lainnya yang dilarang, bisa untuk memanipulasi pemilu," kata Almas.
Potensi lainnya lagi, kata Almas, memanfaatkan fasilitas pemerintah. Hal ini biasa digunakan oleh para petahana.
"Melibat banyaknya incumbent yang maju, ini membuka peluang bagi petahana untuk memanfaatkan fasilitas pemerintah," tuturnya.
Itu sebabnya, Almas berharap masyarakat bisa mengawal pelaksanaan pilkada.
"Masyarakat tidak sekedar ikut kampanye dan mencoblos. Masyarakat punya posisi penting untuk menjaga kualitas pilkada," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan
-
CEK FAKTA: Prabowo Minta Rakyat Jarah Rumah Bahlil dan Lainnya?
-
Yusril Kunjungi Tahanan Demo di Polda Metro, Temukan Banyak yang Belum Didampingi Pengacara
-
Krisis Politik Nepal Memanas, Militer Turun Tangan
-
Target 5 Tahun MRT Tembus Banten, Pramono Anung: Transportasi Publik Kita Terbaik Kedua di ASEAN
-
Pegiat Media Sosial Pertanyakan Optimisme Purbaya Capai Target Ekonomi 8%
-
Kenapa Anak-anak Ikut Unjuk Rasa? Ini Temuan Menteri Perlindungan Anak
-
CEK FAKTA: Rumah Roy Suryo Dijarah dan Dibakar Massa
-
Israel Bom Ibu Kota Qatar
-
Cerita SMA Negeri 4 Mataram Soal Chromebook Era Nadiem Makarim : Tak Ada Office-nya