Suara.com - Dalam konferensi pers Sabtu malam waktu Prancis, pejabat Prancis, Francois Molins, mengatakan tujuh orang bersenjata yang melakukan serangan brutal semuanya mengenakan rompi bom bunuh diri. Bahan peledak yang mereka bawa jenis triacetone triperoxide atau TATP.
TATP merupakan bahan peledak yang juga pernah dipakai untuk aksi bom sepatu dan bom bus di London pada tahun 2005 yang menewaskan 65 orang.
Bahan peledak semacam ini sering juga disebut sebagai Mother of Satan atau "Ibu dari Setan."
Aksi teror bom tersangka Leopard Wisnu Kumala (29) di Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, pada Rabu 28 Oktober 2015 lalu, juga memakai jenis bahan peledak TATP. Daya ledak bom yang dipakai Leopard ketika itu memang lemah karena dia hanya memakai sekitar 10 gram. Itu saja sudah menghancurkan sebagian toilet dan melukai seorang karyawan kantin Mal Alam Sutera.
Dalam konferensi pers Kamis (29/10/2015) usai penangkapan Leopard, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menjelaskan TATP berbentuk mirip cairan.
“TATP itu mirip tinner cat,” kata Tito.
Dia mengatakan TATP bisa mempunyai dampak sangat besar jika bahan yang digunakan banyak.
“Dan TATP mudah meledak cukup dengan panas dan gesekan,” kata Tito.
Tito mengungkapkan bahan peledak jenis ini harganya tidak mahal dan orang mudah mendapatkannya.
Serangan bom dan penembakan yang dilakukan oleh tiga kelompok di Paris pada Jumat waktu setempat menewaskan setidaknya 153 orang dan melukai lebih dari 350 orang lainnya. Korbannya begitu banyak karena mereka memakai bahan TATP berskala besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional