Suara.com - Deputi Direktur Sawit Watch, Ahmad Surambo, menanggapi sikap anggota Rountable Sustainable Palm Oil yang diduga ikut membakar lahan dan lahan sehingga muncul bencana asap.
"Kita temukan beberapa titik api yang disebabkan oleh anggota RSPO, kita belum tahu apa kontribusi RSPO terhadap anggotanya yang melakukan pembakaran dan ditemukan titik api di areal tersebut,"kata Ahmad di Cafe Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (15/11/2015).
Sawit Watch merupakan lembaga sosial yang berfokus pada kelestarian lingkungan dan pengawasan di bidang sawit. Sedangkan RSPO merupakan asosiasi yang terdiri dari berbagai organisasi dari berbagai sektor industri kelapa sawit (perkebunan, pemrosesan, distributor, industri manufaktur, investor, akademisi, dan LSM bidang lingkungan) yang bertujuan mengembangkan dan mengimplementasikan standar global untuk produksi minyak sawit berkelanjutan.
Ahmad mengatakan seharusnya anggota RSPO tidak membiarkan munculnya kebakaran hutan dan lahan, apalagi ikut membakar.
"Prinsip dan kriteria RSPO di antaranya melarang anggotanya untuk membakar lahan untuk membuka kebun, untuk tercipta minyak nabati yang lestari komitmen saja belum cukup," kata Ahmad
Ahmad mengatakan lembaga Sawit Watch telah melakukan pengecekan lapangan di dua wilayah hutan dan lahan yang terbakar.
"Data rilis dari Sawit Watch Periode Januari sampai Oktober 2015, daerah Jambi dan Kalimantan Tengah menunjukkan terdapat 100 perusahaan yang terbakar dari bulan Januari sampai Oktober 2015, di Jambi terdapat delapan perusahaan ditengarai 14 anggota RSPO, dan di Kalimantan Tengah ada 52 perusahaan ditengarai 91 perusahaan anggota RSPO," kata Ahmad
Sawit Watch berharap anggota RSPO yang terbukti membakar hutan dan lahan diberi hukuman untuk membuat jera.
"Kami meminta adanya audit kepatuhan terhadap seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit. Yang anggota RSPO, dan melakukan peninjauan kembali terhadap sertifikat RSPO kepada perusahaan yang terbukti melakukan pembakaran," kata Ahmad.
Berita Terkait
-
Berkas 50 Tersangka Pembakar Lahan Dilimpahkan ke Kejaksaan
-
AS Beri Bantuan 2,9 Juta Dolar AS Untuk Restorasi Hutan Indonesia
-
Sepanjang 2015 Terjadi 69 Kasus Kebakaran Hutan di Agam
-
Data Penguasaan Hutan Tertutup, Pemerintah Digugat Greenpeace
-
Mantan Aktivis Greenpeace Sindir Era SBY Gagal Cegah Kebakaran
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Luncurkan Kampanye Makan Bergizi Hak Anak Indonesia, BGN: Akses Gizi Bukan Bantuan
-
Bertemu di Istana, Ini yang Dibas Presiden Prabowo dan Dasco
-
Poin Pembahasan Penting Prabowo-Dasco di Istana, 4 Program Strategis Dikebut Demi Rakyat
-
Dituduh Punya Ijazah Doktor Palsu, Arsul Sani Tak akan Lapor Balik: Kalau MK kan Nggak Bisa
-
Viral Usul Ganti Ahli Gizi dengan Lulusan SMA, Ini Klarifikasi Lengkap Wakil Ketua DPR Cucun
-
Heboh Sebut Ahli Gizi Tak Penting, Wakil Ketua DPR Cucun Minta Maaf, Langsung Gelar Rapat Penting
-
Minta Pramono Naikkan Upah Jadi Rp6 Juta, Buruh Sesalkan UMP DKI Kalah dari Bekasi-Karawang
-
Tiap Meter Persegi di Jabodetabek Tercemar 4 Puntung Rokok, Perusahaan Ini Juaranya
-
Energi Bersih Bukan Mimpi, Inovasi 95 Tahun Ini Buktinya
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD