Suara.com - Tersangka teroris wanita bersama suaminya telah menembak hingga tewas 14 orang di California diduga bersumpah setia kepada pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Pernyataan ini dikuti dari dua sumber dari Pemerintah Amerika Serikat yang memperoleh informasi tersebut dari pejabat intelijen Pakistan setelah melakukan penyelidikan.
Tashfeen Malik (27) dan suaminya Syed Rizwan Farook (28) akhirnya tewas dalam baku tembak beberapa jam dengan polisi setelah aksi pembantaian yang terjadi Rabu (2/12/2015). Peristiwa ini terjadi dalam acara pesta liburan di Inland Regional, Pusat lembaga pelayanan sosial di San Bernardino, sekitar 60 mil (100 km) timur dari Los Angeles. Serangan penembakan massal ini merupakan serangan paling mematikan di Amerika Serikat dalam tiga tahun terakhir.
Pengamat di AS mengevaluasi bukti bahwa Malik merupakan penduduk asli Pakistan yang telah tinggal di Arab Saudi ketika ia menikah dengan Farook.” Ia telah berjanji setia kepada pemimpin ISIS, dua pejabat AS kepada Reuters, Jumat (4/12/2015).
“Pasangan ini memiliki dua senapan serbu, dua pistol semi-otomatis 6.100 butir amunisi dan bom pipa 12 di rumah mereka ketika mereka dibunuh,” kata sang pejabat tersebut. Sumber dalam pemerintah AS mengatakan karena jumlah persenjataan cukup banyak, saat ini sedang dilakukan penelitian untuk mencoba mencari keterangan apakah tersangka sedang merencanakan serangan yang lebih rumit.
Sherrif Kantor San Bernardino County mengatakan akan menginformaskan perkembangan terbaru dari penyelidikan.
Farook, seorang warga negara AS yang lahir di Illinois memiliki orang tua yang merupakan imigran Pakistan. Sehari-hari ia bekerja sebagai inspektur untuk Departemen Lingkungan Kesehatan CountySan Bernardino
Penyidik memperoleh keterangan bahwa Farook memiliki argumen "bahah kini menimpa Islam. “Ini terjadi sebelum penembakan,” kata sumber dari pemerintah AS. (Reuters)
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO