Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara meragukan kemampuan Pemerintahan Jokowi-JK untuk tidak memberikan kemudahan bagi PT. Freeport Indonesia dalam memperpanjang Kontrak Karyanya di Indonesia.
Menurutnya, tidak ada yang bisa diharapkan dari Pemerintah sekarang untuk bisa mengambil alih saham dari perusahaan yang sudah beroperasi di Papua sejak tahun 1967 tersebut.
"Kalau menurut saya, tidak ada yang bisa diharapkan dari Pemerintah saat ini, sehingga berbicara nasionalisasi pun sangat sulit. Bicara nasionalisasi itu terlalu ideal bagi Indonesia," kata Marwan dalam diskusi yang bertajuk "Dramaturgi Freeport" di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/12/2015).
Penilaian Marwan ini didasarkan pada fakta, di mana Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral(ESDM) sudah memperpanjang nota kesepahaman (MoU) yang juga dilakukan pemerintahan SBY. Dengan diperpanjangnya MoU itu, menurut Marwan, maka PT. Freeport Indonesia masih bisa melakukan kegiatan ekspor bahan mentah ke luar negeri.
"Faktanya kan sudah melanjutkan MoU yang ditandatangani tahun lalu, sehingga masih mengizinkan ekspor bahan mentah. Sekarang mestinya bisa diperbaiki, cuma masalahnya kemampuan profil pemerintah sekarang yang sudah memperpanjang MoU. Dan melaui surat yang dikirim ke James Moffet mengindikasikan bahwa Freeport sudah mendapat kelegalan untuk memperpanjang kontraknya," jelas Marwan.
Namun, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio melihat bahwa pemerintah masih memiliki ruang untuk 'mengusir' Freeport dari Indonesia.
"Kenapa tidak bisa, kalau menurut saya pemerintah sekarang punya kemampuan untuk itu. Saya heran kenapa kok, dan baru kali ini saya dengar pengusaha begitu pesimis dengan kemampuan pemerintah untuk menasionalisasi Freeport," kata Hendri.
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh