Gerakan Anti-Korupsi Alumni Lintas Perguruan Tinggi. (Suara.com/ Erick Tanjung)
Kelompok masyarakat sipil yang tergabung dalam Gerakan Anti-Korupsi Alumni Lintas Perguruan Tinggi menggelar aksi di gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (7/12/2015). Mereka menuntut proses sidang kode etik Majelis Kehormatan Dewan (MKD) terhadap Ketua DPR Setya Novanto yang diduga mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden untuk meminta saham kepada PT Freeport dilakukan secara transparan.
"Kami mendesak agar sidang ini dilakukan secara transparan dan tanpa ada intervensi politik," kata Taty Apriliyana salah satu peserta aksi kepada wartawan.
Tindakan Setya Novanto itu dinilai telah mempermalukan dan mencoreng kehormatan lembaga tinggi negara dan juga merendahkan moral serta martabat bangsa. Sebab itu mereka mendesak Setya untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR.
"Setya Novanto telah mengingkari sumpah jabatan sebagai wakil rakyat, dan tidak layak sebagai pemimpin. Maka dari itu kami mendesak dia mundur," tegasnya.
Selain itu gerakan masyarakat anti korupsi ini menuntut Setya untuk meminta maaf kepada rakyat Indonesia. Sebab politikus partai Golkar itu dinilai tidak amanah sebagai pemimpin.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana