Suara.com - Tiap kali ada kasus kejahatan di angkutan umum, polisi bilang akan meningkatkan pengamanan. Tapi nyatanya, kejahatan yang menimpa penumpang angkutan umum terus saja terjadi.
Modus yang dipakai pelaku pun semakin beragam. Warga bernama Nurhayati (46) pernah menjadi saksi kasus pencopetan di angkutan umum S 03 rute Kebayoran Lama - Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Ketika itu, Nurhayati menumpang angkot bersama anaknya.
Saat itu, selain anak Nurhayati, di dalam angkot terdapat sejumlah penumpang yang lain. Dia sama sekali tidak menaruh curiga kepada siapapun.
Nurhayati mengatakan ketika angkot mulai penuh penumpang mulai ada peristiwa menarik perhatiannya. Lelaki di dekatnya terlihat seperti karyawan kantoran. Di samping lelaki tersebut ada seorang penumpang perempuan yang menaruh tas di bagian paha.
"Keadaan rapi orang itu (lelaki), seperti mau bekerja lengkap dengan tas kerjanya pula, saat itu sama sekali tak curiga," kata Nurhayati kepada Suara.com di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (16/12/2015).
Sejurus kemudian, lelaki tersebut mengeluarkan koran dari tasnya, lalu bersikap seperti sibuk membaca berita.
"Ternyata dia beraksi dengan modus sambil membaca koran, untuk mengalihkan dia pencopet dan melakukan aksinya kepada perempuan yang di sampingnya," katanya.
Sambil seolah-olah membaca koran, tangan lelaki tersebut ternyata bergerilya ke arah tas perempuan di sampingnya.
"Tangan kiri pelaku beraksi mengambil isi tas perempuan yang jadi targetnya," kata Nurhayati.
Tak lama kemudian, pelaku buru-buru turun dari angkot. Peristiwa tersebut berlangsung cepat sampai tak ada satupun penumpang yang spontan bertindak.
Korban baru menyadari jadi korban pencopetan saat baru turun dari angkutan. Tasnya sudah dalam keadaan terbuka.
"Dan hilang dompet miliknya saat itu," kata Nurhayati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi