Suara.com - Sebagian masyarakat Jakarta mendukung pemerintah mengandangkan armada metromini tak laik jalan demi keselamatan masyarakat. Bagi mereka, tidak ada masalah kalaupun tak ada metromini.
"Sebenarnya nggak adanya metromini tidak terlalu berpengaruh bagi saya, karena kan saya biasa naik kopaja AC, tetapi saya mendukung bila adanya penertiban seperti ini, karena kan demi keselamatan penumpang juga, jadi tindakan yang dilakukan dishub (dinas perhubungan) itu sudah tepat. Supaya metromini yang ugal-ugalan dan bobrok dilakukan peremajaan atau pembenahan," kata Raka, karyawan.
Menurut Raka, di Jakarta, sekarang sudah banyak alternatif alat transportasi, apalagi sejak ada muncul layanan transportasi berbasis aplikasi internet.
"Kalau saya yang biasa naik metromini nggak ada metromini ya beralih ke ojek online, jadi nggak terlalu pengaruh buat saya," kata mahasiswa bernama Alif.
Tapi, bagi pegawai seperti Novita agak susah pergi ke kantor kalau metromini tidak ada. Seperti gara-gara supir mogok operasi dalam beberapa hari terakhir.
"Sempat bingung karena kan saya biasa naik metromini 62 dan nggak ada yang beroperasi jadi saya harus naik angkutan umum lain jadi sempat terganggu sebenarnya," kata Novita.
Gara-gara penertiban metromini tak laik jalan yang dilakukan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, dalam beberapa hari terakhir, sebagian besar supir angkutan berwarna orange mogok operasi.
Pagi tadi, puluhan supir metromini unjuk rasa di sekitar Terminal Pasar Senen. Mereka protes dengan kebijakan penertiban metromini.
"Sebenarnya tadi pagi sekitar jam 09.00 WIB itu bukan aksi demo, tetapi untuk menyalurkan aspirasi dari sekitar 30 orang," kata Kepala Terminal Senen, Laudin Situmorang, kepala Suara.com di Terminal Senen.
Menurut pengamatan Suara.com, pada siang hari, beberapa mobil Dinas Perhubungan dan Transportasi terlihat parkir di sekitar terminal. Petugas masih berjaga-jaga di sana.
"Ini sebagai bentuk penertiban, sampai kapan pun kita akan bertindak tegas jika masih ada metromini yang tidak layak beroperasi. ini demi keamanan penumpang," kata Laudin.
Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan calon penumpang karena aksi mogok supir metromini, Dinas Perhubungan mengerahkan bus-bus sekolah sebagai pengganti.
"Dari pagi tidak ada penumpukan penumpang karena mereka dapat menggunakan bus sekolah secara gratis dan operasi bus sekolah juga situasional," kata Laudin. (Eva Aulia)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Setelah Namanya Disebut di Sidang, Bupati Pati Sudewo Akhirnya 'Menghadap' KPK
-
Aksi Cabul Disebar ke Situs Porno, Eks Kapolres Ngada Predator Seks Anak Dituntut 20 Tahun Bui
-
Viral Aksi Perpeloncoan Mahasiswa Baru Diduga Kampus Unsri, Dipaksa Cium Teman
-
Said Didu Bongkar Sinyal Keras Jokowi ke Prabowo: Ancaman 'Paket Maut' dan Kunci Tiket 2 Periode
-
Pusing hingga Muntah, Dinkes Garut Ungkap 600 Siswa Keracunan MBG: Alhamdulillah Semua Sudah Sehat
-
Geger Riwayat Pendidikan Gibran: Data KPU vs Setneg Bikin Geleng-geleng, S1 Dulu Baru Setara SMK?
-
Gugatan Rp125 Triliun Lanjut ke Mediasi, Gibran Bakal Hadir?
-
Geram Bunyi Tet Tok Wuk Wuk, DPR ke Polisi: Stop Kawal Artis-Selebgram, Presiden Saja yang Boleh!
-
Geger Penemuan Mayat Anak 8 Tahun di Kos Penjaringan: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
-
Analisa Panas Ade Armando: PDIP, Anies dan Demokrat Otaki Isu Ijazah Palsu Jokowi, Dendam Politik?