Suara.com - Sebagian supir metromini setuju layanan metromini diintegrasikan dengan bus Transjakarta. Tapi, ada syaratnya.
"Bisa gabung, tapi mobil kita bayar dulu, jangan seenaknya kita dibuang mas, mobil kita dikemanain harus jelas," kata Ucok, supir metromini nomor 69 jurusan Blok M - Ciledug, saat ditemui di Terminal Blok M, Jakarta Selatan Senin (21/12/2015).
Ucok berharap pemerintah Jakarta jangan membuang bangkai metromini ke laut.
"Janganlah Ahok (Gubernur Jakarta) itu seenaknya metromini dibuang ke laut, mau gabungin sama Transjakarta ga papa, tapi mobil kita dihargainlah," kata Ucok.
Metromini milik Ucok, saat ini sudah disita Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta sejak 10 Januari 2015 karena dinilai tidak laik jalan.
"Iya mas mobil saya dikandangi, cuma karena rem tangannya, sudah hampir sepuluh bulan mas, nggak tahu bentuk mobil saya yang mana, sekarang sudah banyak mobil dikandangin," kata Ucok.
Buntut penertiban armada metromini tidak laik jalan, mayoritas supir metromini mogok beberapa hari terakhir.
Tapi dampak aksi mereka sangat kecil, soalnya sekarang banyak pilihan angkutan publik yang bisa dinaiki penumpang.
Kebijakan pemerintah dilakukan akibat kondisi metromini yang sangat buruk serta ulah sebagian supirnya yang tidak disiplin sehingga kerab memakan korban jiwa di jalan.
Pemerintah Jakarta sebenarnya menawarkan kepada pengelola metromini untuk diintegrasikan dengan layanan Transjakarta, tetapi banyak yang menolak dengan alasan tidak setuju dengan sistem tarif dan harus meningkatkan layanan sebaik mungkin. Mereka merasa lebih enak pakai sistem sekarang, bayar tunai di atas metromini.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa