Suara.com - Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung telah memeriksa sedikitnya 16 saksi kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden yang dilakukan mantan Ketua DPR Setya Novanto saat bertemu Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin bersama pengusaha Riza Chalid.
"Dalam kasus perpanjangan kontrak karya PT. Freeport proses hukumnya terus berjalan. Ke 16 saksi sudah dimintai keterangan, termasuk komisaris sudah sudah dimintai keterangan, dan kebetulan komisaris tersebut adalah mantan Jaksa Agung. Kami harapkan nantinya keterangan tersebut dapat memenuhi yang kami butuhkan," kata Jaksa Agung Muhammad Prasetyo usai memberikan laporan kinerja akhir tahun di kantor Kejagung, Jakarta, Rabu (30/12/2015).
Mantan Jaksa Agung yang dimaksud Prasetyo Marzuki Darusman yang sekarang menjadi Komisaris PT. Freeport Indonesia.
Selain Marzuki Darusman, saksi yang telah dimintai keterangan Kejagung yaitu pakar hukum pidana, pakar hukum tata negara, dan ahli teknologi.
"Saya minta doa saudara-saudara (publik) untuk menangani kasus ini. Meski banyak kontroversi, tapi bagaimanapun hukum harus tetap ditegakkan," katanya.
Prasetyo menambahkan saat ini penyidik masih menunggu surat balasan dari Presiden Joko Widodo untuk dapat memeriksa anggota DPR dari Fraksi Golkar Novanto.
"Jampidsus (Jaksa Agung Muda Pidana Khusus) sudah minta izin kepada Presiden untuk mengundang Setya Novanto dan meminta keterangan yang bersangkutan terkait dugaan korupsi dalam perpanjangan kontrak karya," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO