Suara.com - Kuwait menjadi Negara kelima yang memihak Arab Saudi dan menarik duta besarnya dari Iran setelah Arab Saudi mengeksekusi seorang ulama Syiah, Nimr al-Nimr, minggu yang lalu.
Kuwait mengikuti langkah Negara pendukung Arab Saudi lain dalam menjauhkan diri dari Iran, tetapi belum mengklarifikasi jika hubungan Iran-Kuwait diputus atau hanya diturunkan.
Arab Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Iran akhir pekan lalu setelah penyerangan Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran dan konsulatnya di Mashdad.
Eksekusi Sheik Nimr al-Nimr memicu kerusuhan dan demo di berberapa negara Timur Tengah. Hal itu juga memunculkan krisis diplomatik yang memaksa Negara-negara untuk memilih, memihak Arab Saudi atau Iran.
Setelah Arab Saudi memutus hubungannya dengan Iran pada hari minggu (3/1/2016), Langkah Arab Saudi diikuti oleh Bahrain dan Sudan pada hari senin (4/1/2016).
Kementerian Luar Negeri Sudan memanggil Kuasa Usaha Iran di ibu kota Khartoum dan memberikan waktu 2 minggu untuk meninggalkan Khartoum.
Tidak lama kemudian, UAE mengumumkan bahwa mereka akan menurunkan hubungannya dengan Teheran ke tingakat Kuasa Usaha. Sementara itu, beberapa negara lain memberikan pernyataan yang mengkritik Iran.
Salah satunya adalah Mesir. Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, mengecam penyerangan terhadap kedutaan Arab Saudi di Teheran dan Mashdad. Dia menyebut tindakan itu sebagai ‘intervensi terhadap urusan internal Saudi’ dan ‘tidak dapat diterima’.
Shoukry juga menegaskan Mesir mendukung Arab Saudi menjelang pertemuan Menteri Luar Negri Liga Arab yang akan membahas masalah Arab-Saudi.
Dia mengatakan “keamanan Arab Saudi adalah bagian tak terpisahkan dari keamanan Mesir dan demikian pula sebaliknya.
Kebijakan Arab Saudi ini menunjukkan sikap agresif Raja Salman dan putranya, Deputi Putra Mahkota Mohammed bin Salman, terhadap Iran, musuh bebuyutan Saudi di Timur Tengah.
“Apa yang kita saksikan selama 24 jam terakhir belum pernah terjadi sebelumnya…itu menunjukan bahwa Arab Saudi ‘sudah muak’ dengan Iran dan ingin mengirim pesan kepada Iran” kata Abdulkhaleq Abdullah, dosen ilmu politik di Universitas Emirates.
Pada hari senin (4/1/2016), Otoritas penerbangan sipil Saudi menunda semua penerbangan dari dan ke Iran menyusul pemutusan hubungan diplomatic dengan Iran.
Dalam sebuah surat kepada PBB, Iran mengungkapkan ‘penyesalan’ atas penyerangan terhadap misi diplomatic. Mereka berjanji untuk menangkap semua yang berhubungan dengan penyerangan di Teheran dan Mashdad.
Dalam surat yang diperoleh The Associated Press, Utusan Iran untuk PBB, Gholamali Khoshroo, mengatakan lebih dari 40 demonstran telah ditangkap dan pihak berwenang sedang mencari tersangka lain.
[Meg Phillips]
Berita Terkait
-
TOURISE 2025 Dibuka di Riyadh: Menteri Pariwisata Arab Saudi Bicara Inovasi dan Kolaborasi
-
Jejak Gurun dengan Wajah Futuristik, Pilihan Wisata Arab Saudi Kini Tak Hanya Ibadah
-
39 Atlet Indonesia Ikuti Islamic Solidarity Games 2025 di Arab Saudi, Ada Balap Unta
-
EA Akui Risiko Penjualan Ratusan Triliun ke Arab Saudi, Pertahankan Kendali Kreatif
-
Saber Kazemi Alami Mati Otak, Federasi Voli Iran Minta Doa
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta