Suara.com - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan berharap agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih banyak mengusut kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU). Pasalnya menurut Luhut, dengan demikian keuangan negara yang dirugikan diharap akan dapat dikembalikan ke dalam kas negara.
"Salah satunya itu (prioritas kasus TPPU), karena angkanya besar. Daripada hanya mengusut Rp200 juta, Rp500 juta. (Itu) Angkanya kan besar-besar, bisa triliunan," kata Luhut di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2016).
Luhut yang sebelumnya menjabat Kepala Staf Kepresidenan itu pun mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah mempunyai data tentang kasus-kasus TPPU tersebut. Sehubungan dengan itu, dirinya pun merasa sangat yakin bahwa KPK bisa mewujudkan harapan pemerintah tersebut.
"Iya, punya-lah. Masa tidak punya (datanya)," kata Luhut.
Lebih lanjut, Luhut menjelaskan bahwa harapannya tersebut dilatarbelakangi oleh kecilnya angka pembayar pajak di Indonesia. Dia berharap, dengan bekerjanya tim TPPU yang dibantu oleh KPK, maka pendapatan negara akan semakin meningkat.
"Sekarang keinginannya itu kami dari Tim TPPU. Tapi jangan salah ini, nanti dibilang negara ekonomi lagi. Itu dilakukan supaya jumlah pembayar pajak itu lebih banyak. Sekarang ini kan hanya kurang dari satu juta. Kita coba supaya lebih banyak, sehingga dengan demikian revenue negara dari pajak bisa meningkat," tutup Luhut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada
-
Yakin Ganti Kapolri Cukup? KontraS Sebut Masalah Polri Jauh Lebih Dalam dari Sekadar Pimpinan
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
-
Tiga Mahasiswa Masih Hilang Sejak Unjuk Rasa Akhir Agustus, KontraS: Diduga Penghilangan Paksa
-
Pakar Ingatkan Tim Reformasi Polri Jangan Cuma Jadi 'Angin Surga' Copot Kapolri