Suara.com - Pemerintah Taiwan menyampaikan keprihatinannya dengan mengutuk uji coba nuklir oleh Korea Utara (Korut) pada Rabu (6/1/2016).
"Uji coba itu merupakan pengabaian yang disengaja atas saran masyarakat internasional," demikian Kementerian Luar Negeri Taiwan dalam keterangan persnya yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu (9/1) malam.
Selain itu, Taiwan menganggap tindakan Korut bertentangan dengan Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nomor 1718, Nomor 1874, dan Nomor 2094.
Korut melakukan uji coba nuklir keempatnya di Punggye-ri, Kabupaten Gilju, Provinsi Hamgyong Utara, Rabu lalu pada pukul 10.00 waktu setempat.
Korean Central Television melaporkan Korut telah berhasil menguji bom hidrogen untuk pertama kalinya.
Pemerintah Taiwan secara konsisten mempertahankan posisi nonproliferasi nuklir di wilayah tersebut dan menegaskan komitmennya untuk mendukung penyelesaian krisis di Semenanjung Korea secara damai.
"Kami juga bersungguh-sungguh mendesak Korut untuk memperhatikan saran masyarakat internasional dan rekomendasi serius dengan mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB," tegas Kemenlu.
Pemerintah Taiwan juga mengingatkan Korut untuk menahan diri dari melakukan tindakan yang membahayakan keamanan regional dan bekerja sama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan di Asia Timur secara keseluruhan.
Dewan Keamanan PBB sebelumnya bersepakat memberikan langkah-langkah baru menindak Korut. Para pakar ragu atas pengakuan Korut atas bom cair tercanggih, bila masih perlu dibuktikan, dalam percobaan terakhir dari janjinya untuk mengembangkan kemampuan senjata nuklir yang maju.
Dengan mendapat dukungan dari Tiongkok sebagai sekutu utama Pyongyang, ke-15 anggota Dewa Keaamanan PBB mengecam keras percobaan tersebut dan sedang bekerja untuk merancang resolusi yang akan berisi "langkah-langkah penting lebih lanjut".
Diplomat PBB membenarkan bahwa perundingan sedang berlangsung untuk meningkatkan sejumlah sanksi yang sudah diterapkan bagi Korut sejak melancarkan uji coba senjata nuklir pada 2006.
(Antara)
Berita Terkait
-
Netizen Bandingkan Runtuhnya Al Khoziny dan Sampoong: Antara Dibela vs Dipenjara
-
Aktris Korea Jeon Hye Bin Kemalingan Kartu Kredit di Bali, Rp178 Juta Ludes Dalam 10 Menit
-
Media Korea Selatan Ikut Soroti Skandal Dokumen Palsu Naturalisasi Malaysia
-
Dorong PMI Jadi Wirausaha Tangguh, Mandiri Sahabatku Hadir di Taiwan
-
Resep Pajeon Makanan Korea, Ramai Di-recook setelah Drama Bon Appetit Your Majesty
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre