Suara.com - Sejumlah lahan pertanian di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai kekurangan air. Ini disebabkan hujan tidak turun sejak beberapa minggu terakhir.
Sehingga petani mulai membeli air dan membuat sumur bor. Salah satu petani Desa Playen Mujinugroho mengatakan pada musim hujan yang mulai turun awal Desember 2015, dirinya mulai menanam padi di ladang. Namun hujan tersebut tidak berlangsung lama, hanya beberapa hari.
"Sekarang mulai membeli air untuk menyelamatkan tanaman padi yang mulai mengering," kata Muji, Minggu (10/1/2016).
Ia mengatakan dirinya sudah membeli air dari sumur bor untuk mengairi ladang miliknya. Setiap jam air dibandrol dengan harga Rp46 ribu.
"Untuk mengaliri ladang sudah membeli sebanyak lima kali, itupun tidak maksimal untuk mengairi," katanya.
Muji mengatakan kondisi tanamannya saat ini kondisinya masih bagus. Namun demikian pihaknya terus melakukan pengairan untuk memastikan kelangsungan hidup tanaman yang berumur kurang lebih dua bulan itu.
"Kalau tidak ada air malah banyak tumbuh tanaman ilalangnya, jadi harus dilakukan pengeringan terus," kata dia.
Sementara itu, salah warga Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari Edi Prasetya mengatakan sudah beberapa bulan hujan tidak turun, menyebabkan sumur tadah hujan yang digunakan untuk pertanian dan peternakan mulai mengering.
"Sudah ada beberapa sumur yang mengering, kondisi ini semakin mengkhawatirkan akrena hujan tidak kunjug turun," katanya.
Ia beserta petani lainnya hanya mengandalkan air bersih dengan membeli air bersih dari truk tangki swasta. Ia berharap pemkab memberikan bantuan air bersih agar kebutuhan bisa terpenuhi.
"Kami berharap ada bantuan air bersih dari pemkab," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka