Suara.com - Gempa akibat letusan Gunung Bromo yang terjadi selama beberapa hari terakhir hanya dirasakan dalam radius tiga kilometer, kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Bromo Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Subhan.
"Gempa letusan itu sempat membuat kaca di Pos Pengamatan Gunung Api Bromo bergetar, namun hal itu wajar-wajar saja," katanya saat dihubungi dari Probolinggo, Minggu (11/1/2016) malam.
Dia mengatakan tidak semua warga yang berada dalam radius tiga kilometer dapat merasakan getaran gempa akibat letusan Gunung Bromo itu.
Hal itu, katanya, karena intensitasnya tidak terlalu sering, sehingga ada sebagian warga yang tidak merasakannya.
"Gempa letusan itu merupakan salah satu tipe aktivitas gempa gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter dari permukaan laut dan gempa itu merupakan tekanan udara dari dalam magma yang menyebabkan getaran," katanya.
Ia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan gempa letusan Gunung Bromo karena jenis gempa tersebut merupakan hal yang wajar pada fase erupsi yang terus menerus sejak statusnya "Siaga".
"Material yang keluar akibat gempa letusan hanya berupa abu halus dan secara visual gempa letusan itu akan menyebabkan asap sulfatara abu vulkanis menjadi lebih pekat," katanya.
Gempa tremor Gunung Bromo dalam beberapa hari terakhir mengalami penurunan, namun energi aktivitas di dapur magma lainnya masih tetap tinggi, bahkan secara visual terdengar suara gemuruh dan teramati sinar api samar-samar dari kawah Bromo.
"Saya imbau masyarakat tidak perlu panik dan khawatir, namun sesuai dengan rekomendasi PVMBG, kawasan steril dari aktivitas warga dan wisatawan dalam radius 2,5 kilometer dari bibir kawah Gunung Bromo," katanya.
Aktivitas Gunung Bromo pada 9 Januari 2016 pukul 06.00-12.00 WIB tercatat secara seismik gempa tremor vulkanis atau erupsi menerus dengan ampitudo dominan lima milimeter, satu kali gempa vulkanik dalam, dan tujuh kali gempa letusan yang lamanya sekitar 23 detik, sedangkan secara visual cuaca cerah, angin tenang, asap kelabu sedang-tebal, tekanan sedang-kuat, tinggi asap berkisar 900 meter dari puncak ke arah barat-barat laut.
Aktivitas Bromo pada 10 Januari 2016 pukul 12.00-18.00 WIB terpantau secara visual cuaca mendung, angin tenang, asap kelabu sedang-tebal, tekanan sedang-kuat dengan ketinggian berkisar 900 meter dari puncak ke arah barat-barat daya, sedangkan secara seismik gempa tremor dengan amplitudo dominan lima milimeter, dan terdengar suara gemuruh lemah dari kawah, sehingga kesimpulan Gunung Bromo tetap "Siaga". (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka