Suara.com - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mengimbau warga di daerah itu untuk mewaspadai gejala faham aktivitas gerakan fajar nusantara (Gafatar).
"Kami juga mengimbau seluruh Camat, Lurah, Ketua RT, RW dan masyarakat agar mewaspadai maraknya kasus orang hilang di lingkungannya. Jangan sampai ikut bergabung dengan organisasi yang diduga sesat tersebut," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Kendari, Ridwansyah Taridala di Kendari, Selasa (12/1/2016).
Ia meminta agar masyarakat tidak mudah terprovokasi. Tergiur terhadap ajakan oknum tertentu yang belum dikenal dan menjanjikan sesuatu yang menguntungkan untuk bergabung ke kelompok tertentu.
"Kalau kita mendapatkan gerak-gerik mencurigakan dari oknum maupun organisasi tertentu yang mengarah pada ajakan untuk bergabung di organisasi atau kelompok masyarakat yang telah dilarang, agar segera melaporkan ke pihak yang berwenang," katanya.
Ia mengaku sudah koordinasi dengan Polres, Polsek dan Kodim untuk bersiaga. "Sampai saat ini kami belum temukan laporan adanya warga yang tergabung dalam organisasi itu. Tetapi kita tetap harus mewaspadai jangan sampai melakukan gerakan sembunyi-sembunyi," katanya.
Ridwansyah mengemukakan hal ini, menanggapi kasus seorang dokter asal Lampung Dokter Rica Tri Handayani yang sempat hilang bersama anaknya, Zafran Alif Wicaksono. Diduga Rica bergabung dengan ormas Gafatar. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO