Suara.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian menyampaikan kronologi serangan bom dan penembakkan di kawasan Sarinah Thamrin, Kamis (14/1/2016). Tito menjelaskan peristiwa terjadi lebih kurang pada pukul 10.50-10.55 WIB.
Terjadi kontak senjata dengan anggota Polda Metro Jaya, namun kemudian situasi dapat dikuasai dalam waktu lebih kurang 20-30 menit. Rentetan peristiwa itu diawali dengan serangan di Starbucks Cafe yaitu masuknya satu orang pelaku dan diawali dengan ledakan bom bunuh diri.
BACA JUGA:
Isi Blog Bahrum Naim Memuji Serangan Bom Paris
Aksi itu mengakibatkan adanya korban luka-luka dan kepanikan, kemudian pengunjung cafe yang saat itu ada, keluar berhamburan.
"Ternyata di luar kafe sudah ada dua orang lagi teroris yang menunggu, dan melakukan penembakan kepada dua orang, salah satunya WNA warga Kanada yang meninggal dunia," kata Tito dalam konferensi pers yang digelar di Istana Negara, Kamis petang.
Tito menyebutkan pada saat yang sama, ada dua orang yang menyerang Pospol Lalu Lintas di Simpang Sarinah. Saat itu ada satu orang anggota polsek yang sedang bertugas di sana. Pospol diserang dengan bom bunuh diri sehingga anggota polisi terluka, sementara pelakunya meninggal dunia.
Saat itu, lanjut Tito, ada satu warga masyarakat juga yang terkena pecahan ledakan dan juga meninggal dunia. Pada saat itu juga ada tim dari personel Polda Metro Jaya yang akan melaksanakan pengamanan demonstrasi di Monas dipimpin oleh Kabiro Operasi.
"Saat itu pas sedang ada di situ langsung berhenti, dan kemudian mendengar ledakan turun, dan kemudian diserang menggunakan tembakan dan lemparan granat atau bom rakitan yang mirip granat," jelasnya.
Kemudian terjadi kontak tembak, anggota Polsek yang ada di sekitar Sarinah dan di jalan yang ada di sekitar Sarinah membantu sehingga ada empat orang anggota kepolisian Polres Jakarta Pusat yang terkena tembakan pada bagian kaki dan perut.
"Pelaku berhasil dilumpuhkan dalam kontak tembak lebih kurang 15 menit. Dua pelaku berhasil ditembak, kemudian situasi sudah berhasil dikuasai dalam waktu kurang lebih 20-25 menit," katanya Setelah menguasai lokasi, polisi kemudian melaksanakan penyisiran di TKP, di Starbucks maupun Pospol Lalu Lintas Jalan MH Thamrin.
"Kita undang Brimob dan Pasukan Sabhara dari Polres dan Polsek yang juga di-backup oleh Kodam Jaya melakukan pengepungan, untuk meng-clear kan apakah mungkin ada pelaku yang lain," katanya.
Ia menyebutkan Skyline Building dimana ada Starbucks Cafe disisir lantai per lantai, dan tidak ada pelaku di sana. Kemudian Gedung Jaya juga disisir dan dinyatakan clear.
Setelah itu Polda Metro Jaya melakukan "clearing device" untuk meyakinkan bahwa tidak ada lagi bom lain.
Pada saat clearing device ada lagi ditemukan enam bom, 5 bom kecil sebesar kepalan tangan berbentuk granat tangan rakitan, dan satu lagi bom yang lumayan besar sebesar kaleng biskuit.
"Jadi semua ada enam yang berhasil kita amankan. Kemudian dari pelaku yang meninggal itu juga kita sita satu senpi sejenis FN rakitan," kata Tito.
Ia menyebutkan setelah olah TKP di jalan Thamrin selesai, kemudian pihaknya membuka kembali jalan MH Thamrin yang sempat ditutup dari kedua arah.
"Sementara itu olah TKP di Pospol dan kafe masih berlangsung dan hari ini diupayakan selesai, Insya Allah besok akan kita tuntaskan semua," pungkas Tito. (Antara)
BERITA MENARIK LAINNYA:
Cerita Bom Meledak Setelah Ditilang Polisi
Tujuh Manfaat Bercinta di Pagi Hari
Tag
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar