Suara.com - Kepolisian RI membawa empat terpidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang untuk menelusuri kelompok teroris yang meledakkan bom di kawasan Jalan MH Thamrin, Kamis (14/1/2016) lalu. Saat ini tim satuan gabungan Polri terus bekerja mengembangkan kasus pengeboman dan penembakan di Thamrin yang memakan korban tewas dan luka berat.
"Tim sudah bergerak, empat tahanan yang dijemput dari Lapas Tangerang kemarin itu sifatnya di bon atau dipinjam guna pemeriksaan sehubungan penangkapan terduga teroris di Bekasi dan Rawalumbu atas nama HN. Kasus ini terkait masalah kepemilikan senjata," kata Irjen Pol Anton Charliyan, Kepala Divisi Humas Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/1/2016).
Dia menjelaskan, empat tahanan Lapas Tangerang itu diperiksa untuk pengembangan kasus penemuan sembilan senjata api dari hasil penggeledahan di sebuah rumah di kawasan Bekasi dan beberapa tempat pascaaksi ledakan bom dan penembakan di Thamrin. Namun menurut Anton, penangkapan seorang lelaki di Bekasi yang diduga teroris tidak terlibat secara langsung dalam aksi bom di Thamrin.
"Empat tahanan yang diperiksa itu berkaitan dengan masalah temuan sembilan senjata api saat penggerebekan di beberapa tempat," ujar dia.
Sementara itu, pascaaksi bom dan penembakan kelompok teroris di Thamrin pada Kamis lalu, polisi sudah menangkap 13 orang yang diduga teroris. Delapan diantaranya diduga terlibat langsung dalam aksi bom dan penembakan di Thamrin.
Sedangkan seorang pria diduga teroris yang ditembak di daerah Poso, Sulawesi Tengah kemarin telah diketahui identitasnya.
"Yang ditembak di Poso kemarin sementara diidentifikasi namanya berinisial RD. Namun belum bisa dipastikan 100 persen, karena harus diperiksa dulu DNA, dan sidik jarinya. Kemudian mengenai berita ada teroris dari kelompok Santoso di ditembak mati belum ada. Memang kemarin malam ada terjadi kontak senjata," kata dia.
Selain itu, Anton juga membantah ada pelaku yang berhasil melarikan diri setelah kejadian ledakan bom. Namun saat dikonfirmasi mengenai empat pelaku yang tewas ditembak Polisi apakah pernah terlibat dalam pelatihan di Aceh.
"Masih kami selidiki. Mohon beri waktu kami tujuh hari untuk mengungkap kasus ini semuanya, mungkin minimal sudah ada diketahui perannya yang jelas," terang Anton.
Tag
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta