Ledakan dan penembakan di sekitar kawasan Sarinah, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Direktur Saiful Mujani Research and Consulting, Djayadi Hanan, menjelaskan perbedaan filosofi tentang keberhasilan operasi antara aparat keamanan dan teroris.
"Bagi teroris kalau dari 100 kali upaya percobaan pengeboman, satu kali berhasil, mereka sudah menyebut berhasil. Tidak perlu banyak. Berbeda dengan aparat keamanan, kalau satu kali saja mereka gagal dari 100 kali kejadian, maka mereka dinilai gagal," kata Djayadi di kantornya, Jalan Cisadane Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (22/1/2016).
Karena itu, Djayadi merekomendasikan aparat keamanan lebih waspada dengan perkembangan kelompok radikal. Meskipun jumlah mereka sedikit, bukan berarti mereka tidak berpengaruh.
"Pihak berwajib harus menelusuri sedapat mungkin sekelompok orang yang terduga setuju dengan paham terorisme dan ISIS," kata Djayadi.
Djayadi mendorong pemerintah memiliki sistem yang kuat untuk menangkal bertambahnya pendukung ISIS.
"Karena dengan tahu, maka cenderung masyarakat menolak ISIS, dan hal itu akan bantu pemerintah dalam mengamankan NKRI. Selain itu, pemerintah harus mempunyai target secara spesifik demografi masyarakat dalam penyuluhan atau sosialisasi dengan prioritas pada yang berpendidikan rendah, ibu rumah tangga, usai muda, dan orang pedesaan," kata Djayadi.
"Bagi teroris kalau dari 100 kali upaya percobaan pengeboman, satu kali berhasil, mereka sudah menyebut berhasil. Tidak perlu banyak. Berbeda dengan aparat keamanan, kalau satu kali saja mereka gagal dari 100 kali kejadian, maka mereka dinilai gagal," kata Djayadi di kantornya, Jalan Cisadane Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (22/1/2016).
Karena itu, Djayadi merekomendasikan aparat keamanan lebih waspada dengan perkembangan kelompok radikal. Meskipun jumlah mereka sedikit, bukan berarti mereka tidak berpengaruh.
"Pihak berwajib harus menelusuri sedapat mungkin sekelompok orang yang terduga setuju dengan paham terorisme dan ISIS," kata Djayadi.
Djayadi mendorong pemerintah memiliki sistem yang kuat untuk menangkal bertambahnya pendukung ISIS.
"Karena dengan tahu, maka cenderung masyarakat menolak ISIS, dan hal itu akan bantu pemerintah dalam mengamankan NKRI. Selain itu, pemerintah harus mempunyai target secara spesifik demografi masyarakat dalam penyuluhan atau sosialisasi dengan prioritas pada yang berpendidikan rendah, ibu rumah tangga, usai muda, dan orang pedesaan," kata Djayadi.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045