Suara.com - Lembaga survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengeluarkan data survei terbaru tentang Pilkada DKI Jakarta 2017. Terutama soal kekuatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang ingin maju jadi orang nomor 1 di Jakarta.
Elektabilitas Ahok sangat tinggi menurut survei itu. Meski disebut sangat sulit kalahkan Ahok, bukan berarti tidak bisa.
Peneliti CSIS, Arya Fernandes mengatakan satu-satunya jalan agar tingkat elektabilitas Ahok bisa disaingi adalah dengan menetapkan calon Gubernur DKI yang tetap sekarang yang diusung oleh partai politik.
"Satu-satunya cara untuk melawan Ahok adalah agar partai poliitik segea menetapkan siapa calonnya saat ini, meskipun Pilkadanya satu tahun lagi," kata Arya saat merilis hasil survei DKI Jakarta 'Calon Independen Vis a Vis Valon Partai' di Gedung Pakarti Centre Jalan Tanah Abang III, Jakarta Pusat, Senin (25/1/2016).
Kata Arya, partai politik juga dalam menetapkan calon Gubernur tidak boleh salah artinya tidal boleh orang yang memiliki kemampuan yang ketimpangan sangat jauh dengan Ahok. Dia mengatakan, bahwa setidaknya Parpol yang ingin mencalonkan sosok dalam Pilkada DKI 2017 tersebut harus memiliki kinerja yang sama dengan Ahok.
"Partai politik juga harus jeli, jangan hanya sekadar mencalonkan sesorang untuk maju. Apalagi kalau tokoh politik yang belum memiliki bukti kerja yang nyata," kata Arya.
Namun selain tokoh yang paling mumpini dalam kinerjanya, hal yang paling dikedepankan saat ini adalah, agar Parpol segera mengumumkan siapa calon tetap yang mau diusungnya. Dengan demikian publik dapat mengalihkan dukungannya kalau memang tokoh yang diusung tersebut mempunyai tingkat kinerja yang sama dengan Mantan rekan Presiden Jokowi di DKI tersebut.
"Semakin cepat, semakin baik, kalau tidak, maka hal itu akan semakin menguntungkan Ahok di Pilkada 2017 nanti," kata Arya.
Sebelumnya, Pengamat CSIS, Philips J Vermonte mengatakan bahwa Ahok memiliki tingkat elektabilitas tinggi di masytakat Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, dia memperoleh dukungan tiga kali lipat daripada tingkat elektabilitas calon-calon lainnya. Ahok mendapatkan 45 persen suara, sementara Ridwan Kamil yang berada di posisi kedua hanya meraup angka sebanyak 15,75 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka