Suara.com - Pakar Hukum Internasional Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Suhaidi mengingatkan Indonesia sebaiknya menolak tawaran asing dalam penanganan terorisme. Karena Indonesia masih mampu menangani sendiri dan belum perlu bantuan pihak lain.
"Kita harus mempertimbangkan kembali niat baik sejumlah negara untuk ikut menuntaskan terorisme di Tanah Air," kata Suhaidi di Medan, Senin (25/1/2016).
Menurut dia, berbagai lembaga negara dan instansi tekait lainnya di Indonesia masih mampu menyelesaikan permasalahan yang menyangkut terorisme dan belum perlu melibatkan bantuan dari negara-negara tetangga.
"Pemerintah Indonesia melalui aparat keamanan, yakni Polri, TNI, BIN dan lainnya masih mampu bekerja sama untuk menuntaskan masalah teroris, serta tidak perlu campur tangan pihak asing," ujar Suhaidi.
Dia menyebutkan pascaledakan dan penembakan yang dilakukan terduga terorisme di Jalan MH Thamrin Jakarta pada Kamis (14/1/2016) siang, dalam waktu beberapa jam saja, aparat kepolisian telah berhasil menuntaskan kasus tersebut. Polisi dinilai berhasil.
Bahkan petugas keamanan dalam waktu yang cukup singkat berhasil melumpuhkan terduga teroris yang melakukan penyerangan ke pos polisi yang tidak berapa jauh dari lokasi pusat perbelanjaan Sarinah.
"Ini bentuk keseriusan dan profesionalisme Polri dalam menuntaskan kasus-kasus terorisme yang terjadi di Indonesia," kata mantan Pembantu I Dekan Fakultas Hukum USU itu.
Suhaidi menambahkan Indonesia tidak boleh didikte negara luar dalam penanganan terorisme karena cara-cara yang dilakukan pihak asing jelas tidak sama dengan Indonesia.
"Cara pandang negara asing tentang siapa yang dianggap teroris, bisa saja menimbulkan perbedaan sehingga penanganan kasus tersebut tidak dapat dituntaskan seperti yang diharapkan. Indonesia masih mampu menyelesaikan sendiri kasus terorisme tersebut," kata dosen Pascasarjana USU itu.
Sebelumnya, sejumlah negara antara lain Amerika Serikat, Australia, Singapura, Malaysia menawarkan bantuan untuk menangani masalah terorisme yang terjadi pascaledakan dan penembakan di persimpangan Jalan MH Thamrin Jakarta pada Kamis (14/1/2016) siang. Negara-negara tersebut menawarkan bantuan dari sisi teknis. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang