Politisi PDI, Damayanti, Ditahan KPK
Baca 10 detik
Wakil Ketua Fraksi PAN Hanafi Rais memastikan tidak ada anggota Fraksi PAN yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia Timur yang melibatkan Komisi V DPR.
Dalam kasus ini, KPK melakukan operasi tangkap tangan Anggota Komisi V Fraksi PDIP Damayanti Wisnu Putranti dan kliennya. "Kita memang belum memanggil (anggota Komisi V Fraksi PAN). Tapi Insya Allah mereka tidak terlibat dalam kasus ini," kata Hanafi di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati, Jakarta, Jumat (31/1/2016).
Hanafi menambahkan, untuk pengembangan kasus ini, Fraksi PAN menyerahkan kepada KPK sebagai aparat penegak hukum. "Ini ranah hukum, sebagai Anggota DPR kita taat pada aturan hukum yang berlaku," katanya.
Penyidik KPK sudah melakukan penggeledahan di ruangan Anggota Komisi V DPR Fraksi PDIP Damayanti Wisnu, Anggota Komisi V Fraksi Golkar Budi Supriyanto dari Fraksi Golkar, dan Wakil Ketua Komisi V Fraksi PKS Yuddy Widiana Adia.
Penggeledahan yang didampingi Brimob bersenjata lengkap ini sempat membuat Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah melayangkan protes secara langsung.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan empat orang tersangka terkait kasus tersebut. Tiga diantaranya sebagai penerima suap, yakni anggota Komisi V DPR RI dari fraksi PDIP Damayanti Wisnu Putranti, serta dua orang dari pihak swasta Julia Prasrtyarini alias Uwi, dan Dessy A Edwin. Kemudian, tersangka lain yang berperan sebagai pemberi suap adalah Abdul Khoir selaku Dirut PT Windu Tunggal Utama (WTU).
Pemberian uang suap ini diduga uontuk melancarkan suatu proyek di Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (Kemenpupera) tahun anggaran 2016 dengan perkiraan total nilai suap 404.000 dolar Singapura, dari barang bukti yang berhasil diamankan 99.000 dolar AS.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu