Suara.com - Umat Kristen dari beberapa daerah bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengikuti perayaan Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil (HUT-PI) ke-161 dengan kebaktian syukur di Pulau Mansinam, Manokwari, Papua Barat, Jumat (5/2/2016).
Acara itu dihadiri Gubernur Papua Barat Abraham O Atururi, Kepala Kepolisian Daerah Papua Barat Brigjen Pol Royke Lumowa, Kepala Besar Suku Arfak Dominggus Mandacan serta beberapa bupati dan wali kota se-Papua Barat.
Ibadah dan perayaan rutin setahun sekali itu antara lain diisi dengan paduan suara gabungan Klasis GKI Manokwari, PW Petra Aimando Pedaido Biak Timur, dana Klasis Timika, Papua.
Sejumlah wisatawan mancanegara juga mengikuti ibadah di pulau yang diyakini sebagai pusat peradaban umat Kristen di Papua dan Papua Barat itu.
Pada ibadah tersebut Pendeta asal Jerman, Thomas Brak dalam khotbahnya menuturkan sejarah Kristen di Tanah Papua bermula dari kedatabngan dua orang penginjil dari Jerman, yakni Pendeta Otto dan Gestler saat pertama kali menginjakan kaki di Pulau Mansinam, Manokwari pada tahun 1855.
Kini sudah 161 tahun, Injil menebarkan kebaikan bagi orang Papua. Panitia HUT PI, Rudi F Timisela dalam laporanya menyampaikan. ibadah ini dihadiri sekitar 4.000 umat Kristen Manokwari, dan tamu undangan sebanyak 1.040 orang.
Kegiatan itu pun dihadiri tamu luar negerii mitra GKI masing-masing dari Jerman dan PNG sebanyak delapan orang. Panitia, kata dia, juga menggelar pengobatan massal, pawai rohani, seminar Manokwari Kota Injil, serta Mansinam Art Festival yang digelar oleh warga suku Doreri sebagai pemilik dan penghuni pulau tersebut.
Pada kesempatan itu, Rudi Timisela pun menyebutkan, dana kegiatan itu dari sumbangan pemerintah Pemerintah Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat, serta beberapa tokoh daerah tersebut. Total donasi Rp1,1 miliar.
Bupati Manokwari, Basian Salabay, dalam sambutanya mengatakan, orang Papua wajib bersyukur, karena berkat Injil, bisa menjadi tuan di negeri sendiri.
Menurutnya, peran misionaris Jerman, yakni Otto dan Gestler besar bagi terbentuknya peradaban Kristen di Tanah Papua. Peradaban ini harus dijaga secara baik, demi kebaikan Tanah Papua, kata Bupati Manokrawi. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?