Suara.com - Papua, Provinsi paling timur di Indonesia selalu menyimpan eksotisme tersendiri. Mulai dari keragaman budaya, sumber daya alam yang melimpah, hingga keindahan alam yang memukau. Salah satu eksotisme Papua yang belum banyak terjamah wisatawan adalah kawasan pulau Biak, dimana bentangan pasir putih di sepanjang pesisir pulau, keanekaragaman biota laut serta keramahan penduduk melebur menjadi satu.
Pulau Biak secara administratif masuk di dalam wilayah Kabupaten Biak Numfor, yang terletak di Teluk Cenderawasih juga menjadi pulau utama bagi pulau-pulau di sekitarnya seperti Pulau Supiori, Pulau Numfor, Kepulauan Mapia dan Kepulauan Padaido.
Kontur tanah yang berupa karang, membuat masyarakat setempat sulit untuk bercocok tanam. Sehingga mayoritas menggantungkan hidupnya dari laut dengan menjadi nelayan. Dengan alasan itu pula lah daerah-daerah ramai penduduk dan pusat kota juga mayoritas berada tidak jauh dari pesisir pantai.
Hampir seluruh pantai di sana memiliki pasir putih yang sangat indah dengan keragaman hayati laut dan air yang jernih. Keindahan itu juga dimiliki oleh hampir seluruh pulau-pulau di sekitar Pulau Biak. Pulau Biak juga menyimpan fenomena alam unik yaitu Hutan Bakau Mati yang tercipta akibat terjangan tsunami tahun 1996. Selain itu ada juga keindahan air terjun Wasfarak yang dikelilingi hutan rimba, serta keanekaragaman burung dan anggrek endemik Papua yang masih dapat dijumpai, juga ada Goa Kali Biru Warmbekra, sungai bawah tanah yang memiliki air berwarna biru di Distrik Parai.
Beragam keindahan alam ini menyebabkan Biak kerap disandingkan dengan Pulau Bali, namun karena kurangnya penyebarluasan informasi kepada dunia luar, menyebabkan jumlah wisatawan di pulau ini tidak sebanyak di Bali ataupun Lombok. Padahal, menurut sejumlah pelaku wisata lokal, sangat banyak turis yang terkagum-kagum dengan keindahan Pulau Biak. bahkan tidak sedikit dari mereka yang kembali lagi kesana setelah kunjungan perdananya.
Mungkin benar, seperti masyarakat lokal mengatakan, Biak adalah singkatan. Bila Ingat, Akan Kembali.
Foto dan Teks: [ANTARA/Akbar Nugroho Gumay]
Tag
Berita Terkait
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Mengintip Museum Papua yang Dikunjungi Anies Baswedan di Jerman, Punya Ratusan Artefak
-
Geger Mamberamo! Polisi Diserang Massa Pakai Parang dan Linggis, Tokoh Masyarakat Jadi Dalang?
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Pembakaran Mahkota Cenderawasih Picu Kemarahan, Desak Aturan Khusus Meski Menhut Sudah Minta Maaf
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Adies Kadir dan Uya Kuya Aktif Lagi, MKD Hukum Sahroni, Nafa Urbach dan Eko Patrio
-
Lautan Masyarakat Iringi Pemakaman Raja Pakubuwono XIII
-
Potret Gubernur Riau Abdul Wahid Usai Jadi Tahanan KPK
-
Zambia Bungkam Garuda Muda 3-1 di Piala Dunia U-17
-
Ratusan Umat Hindu Gelar Upacara Danu Kerthi di Danau Beratan
-
Jaga Kelestarian Laut, KKP Terapkan Batasan Penangkapan Ikan Maksimal 7 Juta Ton
-
Beban Subsidi Terlalu Besar, Pemprov DKI akan Menaikkan Tarif Transjakarta
-
Sidoarjo Panen Raya Jagung
-
Longsor Tutup Jalan Trans Sulawesi di Gorontalo
-
5 Orang Terdakwa Korupsi Gula Divonis 4 Tahun Penjara dan Denda Rp200 Juta