Suara.com - Lalu lintas di jalan yang menghubungkan Provinsi Riau-Sumatera Barat hingga Senin (8/2/2016) malam, masih lumpuh akibat banjir di sejumlah lokasi di daerah Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota.
Pengguna jalan yang menjadi korban kemacetan mengatakan belum ada tanda-tanda banjir surut, sedangkan ribuan kendaraan terus menumpuk mengakibatkan kemacetan total. "Sudah hampir 20 jam kami terjebak macet. Akhirnya rencana liburan ke Bukittinggi terpaksa dibatalkan, kami balik kanan ke Pekanbaru," kata seorang warga Pekanbaru yang jadi korban kemacetan, Rozita, ketika dihubungi melalui telepon seluler.
Ia mengatakan, setidaknya ada empat lokasi banjir di sepanjang Jalan Riau-Sumbar di Kabupaten Lima Puluh Kota dengan kondisi terparah di daerah Kecamatan Pangkalan karena ketinggian hingga sekitar 1,5 meter. "Sejak jam tiga pagi kami terjebak di tengah-tengah dua lokasi banjir. Mau maju ke arah Bukittinggi tidak bisa, dan begitu balik arah ke Pekanbaru ternyata banjir juga tinggi," ujarnya.
Ia mengatakan, satu lokasi banjir ke arah Pekanbaru sudah mulai surut sekitar pukul 17.00 WIB dan bisa dilintasi kendaraan kembali. Namun, pengguna jalan dari arah Riau banyak yang tidak sabar dan akhirnya mengambil seluruh badan jalan dan mengakibatkan kemacetan.
"Terjadi penumpukan ribuan kendaraan di sepanjang jalan daerah Pangkalan dan terminal angkutan di sana. Kendaraan dari arah Riau sudah tiga lapis antreannya sehingga kendaraan dari arah sebaliknya tidak bisa melintas," katanya.
Rozita mengaku sangat menyayangkan kurangnya koordinasi pihak Kepolisian untuk mengantisipasi kemacetan tersebut. Menurut dia, seharusnya Kepolisian sudah harus mengalihkan kendaraan yang mengarah ke jalan yang banjir dan mengalihkan arus lalu lintas ke jalur alternatif menuju Sumbar melalui daerah Kiliran Jao Kabupaten Kuantan Singingi, Riau.
"Lebih banyak warga yang membantu mengatasi kemacetan daripada polisi, sangat disayangkan seharusnya kepolisian langsung mengantisipasi kondisi ini," katanya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyampaikan hujan yang berlangsung terus menerus sejak Jumat (5/2/2016) lalu hingga sekarang telah menyebabkan banjir dan longsor di beberapa daerah di Kota Solok, Kabupaten Agam, Solok Selatan, dan Kabupaten Lima Puluh Koto, Provinsi Sumatera Barat.
Lumpuhnya jalan Riau-Sumbar diakibatkan banjir di Nagari Pangkalan Kecamatan Pangkalan Nagari, Kabupaten Lima Puluh Kota. Ratusan rumah terendam banjir, bahkan seorang warga telah hanyut dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara itu, banjir dan longsor di Kabupaten Solok Selatan terjadi di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Sungai Pagu, Pauh Duo, dan Sangir. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Batang Bangko, Sungai Batang Suliti dan Sungai Batang Lolo.
Banjir dan longsor menyebabkan Jalan Muaralabuh- Padang Aro Kerinci putus total. Longsor telah menimpa rumah warga sehingga enam orang tertimbun longsor pada tanggal 6 Februari lalu.
"Banjir juga menyebabkan 2.000 unit rumah terendam banjir hingga 1,5 meter dan 100 hektar sawah setinggi satu meter. Dua jembatan kabupaten putus, lalu lintas Payakumbuh-Pekanbaru lumpuh total. Saat ini kondisi masih hujan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan diterima Antara, Senin.
Ia menambahkan Sungai Batang Lembang meluap sehingga banjir di Kelurahan Koto Panjang Kecamatan Tanjung Harapan dan Kelurahan Kampai Tabu Karambie, Kota Solok. Di Kabupaten Agam, longsor terjadi dengan kondisi material longsor menutup akses jalan Bukittinggi-Lubuk Sikaping dengan panjang material longsor 15 meter setinggi 2,5 meter.
Hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, TNI-Polri masih berusaha menangani bencana banjir dan longsor dengan mengevakuasi warga dan membuat dapur umum untuk pengungsi. Pemerintah daerah juga telah mengerahkan alat berat untuk memindahkan tanah longsor dan mencari korban. [Antara]
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Datangi Pabrik Aqua Lagi, Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Airnya yang Tak Sesuai Iklan
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN