Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu [suara.com/Oke Atmaja]
Baca 10 detik
Mahkamah Kehormatan Dewan akan berkoordinasi dengan Bareskrim Polri untuk menindaklanjuti dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu terhadap staf ahli DPR Dita Aditya (27).
"Mungkin Jumat (12/2/2016)," ujar Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad di gedung DPR, Rabu (10/2/2016).
Dasco menuturkan mahkamah akan menanyakan lebih jauh kepada kepolisian mengenai perkembangan penanganan kasus tersebut. Seperti diketahui, kasus ini juga ditangani Bareskrim.
"Mungkin Jumat (12/2/2016)," ujar Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad di gedung DPR, Rabu (10/2/2016).
Dasco menuturkan mahkamah akan menanyakan lebih jauh kepada kepolisian mengenai perkembangan penanganan kasus tersebut. Seperti diketahui, kasus ini juga ditangani Bareskrim.
"Sejauh mana polisi menemukan pembuktian perkara tersebut," kata Dasco.
Dasco menambahkan mahkamah juga telah mengagendakan pembahasan kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Masinton pada Kamis (11/2/2016).
"Besok (Kamis) rapat biasa saja, bertukar informasi tentang beberapa perkara," kata anggota Fraksi Gerindra.
Seperti diketahui setelah melaporkan Masinton kepada Bareskrim Polri pada Sabtu (31/1/2016), Dita mengadu kepada MKD dengan didampingi Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan pada Selasa (2/2/2016).
Dasco menambahkan mahkamah juga telah mengagendakan pembahasan kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Masinton pada Kamis (11/2/2016).
"Besok (Kamis) rapat biasa saja, bertukar informasi tentang beberapa perkara," kata anggota Fraksi Gerindra.
Seperti diketahui setelah melaporkan Masinton kepada Bareskrim Polri pada Sabtu (31/1/2016), Dita mengadu kepada MKD dengan didampingi Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan pada Selasa (2/2/2016).
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO