Suara.com - Pengikut eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Provinsi Kepulauan Riau meminta jaminan keamanan, tempat tinggal dan jatah hidup dari pemerintah.
"Pengikut eks Gafatar minta saya untuk tanda tangan surat perjanjian yang berisi jaminan keamanan, tempat tinggal dan jatah hidup, tetapi saya menolak, karena Gubernur menugaskan saya hanya untuk menjemput mereka," kata Kepala Kesbangpolinmas Kepri Syafri Salisman yang dihubungi di Tanjungpinang, Kamis.
Dia mengatakan pemerintah pasti melindungi warganya, termasuk pengikut eks Gafatar. Masyarakat Kepri juga terbuka menerima mereka, dan selama ini tidak pernah ada aksi penolakan.
Masyarakat Kepri cinta damai, dan memiliki kehidupan yang rukun, karena itu pengikut eks Gafatar harus bersikap baik, tidak menebar ajaran yang menyesatkan.
Sementara terkait jatah hidup dan tempat tinggal, dia menegaskan permasalahan itu harus dibicarakan dengan pemerintah daerah melalui Dinas Sosial. "Pasti ada jalan, pemerintah tidak mungkin menelantarkan mereka," ujarnya.
Syafri mengatakan sebanyak 112 orang eks Gafatar yang berada di Jakarta akan dipulangkan ke Kepri pada Jumat (12/2). Mereka didampingi petugas dari pemerintahan.
"Kami menjemput mereka, dan tadi berbincang, memberi nasehat supaya sadar dan kembali berbaur dengan masyarakat dengan memegang dan melaksanakan ajaran agama yang benar," katanya.
Sebagian besar merupakan penduduk Batam, sedangkan yang berasal dari Tanjungpinang hanya 8 orang. Mereka sudah mendapat pembinaan dari pemerintah. Beberapa di antaranya menolak disebut eks Gafatar.
"Ada yang berkeras, menolak disebut eks Gafatar, namun kami sudah memberi pemahaman bahwa pemerintah sudah membubarkan organisasi ini. Sebagian besar menerima kondisi itu," ujarnya.
Sejumlah pengikut eks Gafatar memilih kembali ke Kepri melalui jalur mandiri. Ada juga pengikut eks Gafatar yang dijemput oleh keluarganya dari Jawa Barat dan daerah lainnya.
"Ada surat perjanjian yang di tanda tangani sebelum pihak keluarga menjemput mereka," katanya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting