Penggusuran kawasan lokalisasi Kalijodo akan dilakukan Pemprov DKI, pada Senin (29/2/2016) besok. Nantinya kawasan Kalijodo yang dikenal sebagai tempat prostitusi akan diubah menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
Adapun total luas lahan Kalijodo yang menjadi perbatasan Jakarta Utara dan Jakarta Barat mencapai 1,5 hektare.
Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi, mengatakan, proses pembangunan taman akan dilakukan setelah penggusuran dan pematangan tanah.
"Setelah roboh bersih pematangan tanah baru kita bangun 1,4 hektare. Ditambah barat jadi totalnya 1,5 hektar. Realisasi setelah pembongkaran dan pematangan tanah," kata Rustam di kawasan Kalijodo, Minggu (28/2/2016).
Rustam memperkirakan akhir tahun 2016 nanti pembangunan taman akan terealisasi. "Pokoknya saya berharap akhir tahun 2016 jadi terbentuk terbangun taman yang bagus di sini," katanya.
Rustam mengaku Pemprov DKI belum memikirkan mengenai pemberian nama taman di kawasan Kalijodo tersebut. Dia sendiri memberi usulan nama taman pertaubatan. Alasan nama tersebut diberikan Rustam lantaran untuk mengenang kawasan Kalijodo yang kerap dijadikan tempat prostitusi.
"Ingin nama taman apa? Taman pertaubatan gimana? Makanya saya mau taman pertaubatan biar taubat kita semua," kata Rustam.
Lebih lanjut, Rustam mengatakan jika nantinya pembangunan taman juga akan difasilitasi tempat bermain anak dan tempat untuk warga berolahraga.
"Nanti ada joging track, tempat main anak-anak, lapangan futsal bahwa ada taman yang mirip Waduk Pluit. Kaya RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) bisa buat istirahat," kata dia.
Selain itu, terkait relokasi warga ke rumah susun Marunda, Jakarta Utara. Rustam mengatakan dari 202 Kepala Keluarga (KK) yang mendiami kawasan Kalijodo sudah ada 198 KK yang telah pindah ke rumah susun.
"Dari 202 KK, 198 sudah pindah ke rusun marunda. Itu Jakarta utara saja," kata Rustam.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO