Suara.com - Dua juara dunia Formula 1, Lewis Hamilton dan Fernando Alonso, menyebut olah raga balap jet darat itu telah "rusak" dengan rumitnya peraturan-peraturan dan ketidakpastian arah.
Saat ditanya apakah ia merasa bahwa olahraga itu telah "rusak," kurang atau tidak sehat, Hamilton yang potensial memenangi gelar beruntun ketiga bersama Mercedes musim ini tidak menampik kenyataan ini.
"Saya mungkin akan mengatakan dua yang pertama," Saya tidak akan berkata terlalu banyak tentang hal itu, namun saya setuju dengan dua yang pertama." ujarnya pada konferensi pers, Kamis (3/3/2016).
Dengan balap pembuka kejuaraan 2016 dilangsungkan di Australia kurang dari dua pekan lagi, olahraga ini belum memutuskan format kualifikasi yang akan diterapkan musim ini dan kapan versi baru mungkin akan diperkenalkan.
Perubahan itu diumumkan pada pekan lalu namun sosok penting Formula 1, Bernie Ecclestone mengatakan bahwa peranti lunak yang diperlukan mungkin belum siap tepat waktu untuk Melbourne.
Manajer-manajer tim kemudian menyetujui adanya perubahan, dengan sisten gugur (knock out) untuk dua fase pertama namun kembali mendukung format lama untuk terakhir kalinya. Bagaimanapun, hal ini masih belum diputuskan oleh FIA.
"Itu bagus, itu oke. Kenapa orang-orang lebih bingung," kata Hamilton mengenai rencana perubahan kualifikasi menjadi format eliminasi.
Terdapat juga ketidakpastian mengenai peraturan-peraturan di masa yang akan datang, dengan adanya upaya untuk mencapai kesepakatan untuk 2017, ketika mobil-mobil diperkirakan telah menjadi lebih cepat, lebih agresf, dan lebih sulit untuk dikendalikan.
Sebagian besar pembicaraan di Circuit de Catalunya pada Kamis adalah mengenai rencana penggunaan alat perlindungan kepala kokpit "HALO" yang baru, yang diuji coba ke mobil Ferrari Kimi Raikkonen.
Hamilton melalui akun Instagramnya menyatakan pendapatnya, "Mohon jangan! Ini adalah modifikasi yang terlihat paling buruk sepanjang sejarah Formula 1," ucapnya.
Juara dunia tiga kali yang kini berumur 31 tahun ini mengapresiasi upaya untuk keselamatan namun ini adalah Formula 1 dan cara hal ini berlangsung saat ini sangat sempurna. (Reuters)
Berita Terkait
-
Max Verstappen Buka Suara Peluang Pertahankan Juara Dunia
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Max Verstappen Tak Terbendung, Red Bull Kembali Juara di GP Italia 2025
-
Ferrari Krisis Podium, Leclerc Andalkan 3 Sirkuit Ini untuk Menang di F1 2025
-
GP Italia 2025: Lando Norris Pimpin Balapan, Max Verstappen Tetap Juara
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
Terkini
-
Bagaimana Krisis Iklim Membuat Hutan Dunia Kehilangan Kemampuannya Menyerap Karbon?
-
Sultan Muhammad Salahuddin, Pahlawan Nasional Baru dari Bima!
-
Bagaimana Sistem Agroforestri Menghidupkan Kembali Lahan Bekas Tambang di Malang?
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Polda Ungkap Alasan Prosesnya Lama!
-
Elon Musk Mau Blokir Matahari untuk Atasi Krisis Iklim: Solusi Jenius atau Ide Nyeleneh?
-
Sita 723 Bukti Termasuk Ijazah Jokowi, Kapolda Metro Sebut Analisis Roy Suryo dkk Menyesatkan Publik
-
Fakta Baru Kasus Terapis Anak Tewas di Pasar Minggu, Korban Pakai Identitas Kakaknya buat Kerja
-
Resmi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo dkk Dijerat Pasal Ini!
-
Roy Suryo dkk Resmi Tersangka, Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Dibagi 2 Klaster, Mengapa?
-
Parah! Jika JK Saja Jadi Korban, Bagaimana Rakyat Kecil? DPR Soroti Mafia Tanah di Kasus Jusuf Kalla