Suara.com - Keluarga dari para penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 meminta agar pencarian pesawat yang hilang sekitar setahun silam itu harus terus digelar dan para pemangku kepentingan harus memperpanjang tenggat waktu yang sudah ditetapkan pada Juni mendatang.
Pekan lalu sebuah kepingan pesawat ditemukan di Mozambik kembali menyalakan harapan banyak keluarga penumpang pesawat nahas tersebut. Mereka meminta para pencari, yang selama dua tahun terakhir terus menyisir Samudera Hindia, untuk melanjutkan upaya mereka.
Pesawat Boeing 777 berkode MH370 itu hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2013. Sebanyak 239 orang penumpang dan kru terbang bersama pesawat itu.
Selama hampir dua tahun, tim pencari yang dipimpin Australia telah menyisir dasar laut seluas 120.000 km persegi dan menghabiskan dana sekitar 124,17 juta dolar AS - biaya pencarian terbesar dalam sejarah. Ironisnya mereka tak menemuka petunjuk apa pun.
Kepingan pertama pesawat nahas itu justru ditemukan oleh warga Pulau Reunion, dekat Madagaskar pada Juli 2014 silam. Kepingan itu berupa potongan sayap yang dikenal dengan nama flaperon.
Sementara pada 2 Maret lalu sebuah kepingan lain, yang diduga berupa horizontal stabilizer dari Boeing 777 ditemukan di pesisir pantai Mozambik, juga dekat dengan Madagaskar. Diduga kuat, kepingan itu juga milik MH370.
Temuan dua kepingan itu tak sesuai dengan perkiraan Australia, yang pada Agustus 2013 sempat mengatakan bahwa dari sebuah model komputer yang mereka kembangkan, diduga kuat bahwa pesawat nahas itu akan terdampar di Indonesia.
"Upaya-upaya itu dilakukan berdasarkan perhitungan yang belum pernah digunakan sebelumnya, karenanya tentu ada peluang untuk melakukan kekeliruan," kata Grace Subathirai Nathan, yang ibunya, Anne Daisy, merupakan salah satu penumpang dalam penerbangan itu.
"Jika perkiraan itu saja salah, kesalahan apa lagi yang mereka buat?" lanjut Nathan.
Australia, Cina, dan Malaysia akan menggelar pertemuan pada Juni mendatang untuk memutuskan apakah pencarian akan diteruskan. (Reuters)
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
Terkini
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Polisi Cikarang Utara Bikin Heboh Minta Warga Lepaskan Maling Motor, Kapolres Bekasi Minta Maaf
-
CEK FAKTA: DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025, Benarkah?
-
Jenguk Delpedro di Polda Metro Jaya, Bivitri Sebut Penangkapan Upaya Bungkam Kritik
-
Nepal Mencekam: 20 Tewas dan PM Mundur, Sekjen PBB Antonio Guterres Turun Tangan
-
Baleg DPR Tegaskan Kehati-hatian dalam RUU Perampasan Aset, Ogah Bahas Seperti Bikin Pisang Goreng
-
Pramono Anung Bantah Isu Tarif Parkir Jakarta Naik Jadi Rp30 Ribu/Jam: Itu Hoaks!
-
Protes Adalah Hak! API Lawan Pelabelan Negatif dan Ingatkan soal Kasus HAM
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR