Suara.com - Salah satu Kuasa Hukum Jessica Kumala Wongso, Yudi Wibowo Sukinto, mengklaim bahwa kliennya hanya dijadikan kambing hitam dalam kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin.
Menurutnya, ada pihak lain yang sengaja merekayasa kasus pembunuhan dengan racun sianida agar bisa mencairkan asuransi jiwa yang dimiiki Mirna yang mencapai USD 5 juta.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengaku berdasarkan temuan alat bukti, belum ada indikasi keterlibatan pihak lain dalam kasus pembunuhan Mirna.
"Ya silakan saja, kami bekerja berdasarkan alat bukti," kata Iqbal di Polda Metro Jaya, Selasa (8/4/2016).
Iqbal juga enggan menanggapi perihal asuransi jiwa Mirna yang disebutkan Yudi. Namun Iqbal mengatakan, bahwa proses penyidikan yang dilakukan polisi sudah didasarkan pada temuan fakta dan barang bukti di lapangan.
"Sampai saat ini kita bekerja berdasarkan alat bukti," tegas Iqbal.
Terkait kasus pembunuhan dengan racun sianida ini, Iqbal mengatakan, Jessica saat ini masih menjadi tersangka tunggal.
"Iya (hanya Jessica tersangkanya)," kata dia.
Sebelumnya, Yudi mencurigai ada yang sengaja menjebak Jessica sehingga terseret kasus pembunuhan terhadap Mirna.
"Mengapa yang disangka Jessica terus. Padahal tidak menutup kemungkinan orang lain selain Jessica," kata Yudi kepada Suara.com, Jumat (4/3/2016).
Yudi yakin kliennya hanyalah orang yang dikambinghitamkan dalam kasus pembunuhan itu.
"Jessica sebagai kambing hitam saja. Kasihan dia tidak berbuat ditahan dan disangka," kata dia.
Menurut informasi yang diperoleh Yudi, Mirna memiliki asuransi jiwa di luar negeri sebesar 5 juta dolar AS. Yudi curiga ada orang yang sengaja menjebak Jessica agar orang itu bisa mencairkan dana asuransi jiwa milik Mirna.
"Saya curiga ada asuransi jiwa atas nama Wayan Mirna dengan jumlah besar di luar negeri. Kalau motif dibunuh, maka dapat asuransi 5 juta USD," kata Yudi.
Namun, Yudi tidak mau bicara lebih jauh mengenai siapa orang yang dianggapnya mengambinghitamkan Jessica.
"Saya bukan polisi maka tidak bisa bertindak seperti polisi. Itu yang saya tangkap logika hukum yang diajarkan waktu kuliah," kata dia.
Berita Terkait
-
Jessica Iskandar Bangga dengan Hasil Rapor El Barack: You Are My Einstein!
-
Konten 'Nikah Karena Cinta' Jessica Jane, Warganet Salfok ke Outfit Branded
-
Jessica Jane dan Suami Bikin Konten Miskin-miskinan, Diadu dengan Jess No Limit dan Siska Kohl
-
Jenguk Sakit Malah Bikin Konten, Dwi Andhika Sempat Berprasangka Buruk dengan Chika Jessica
-
Sebut Chika Jessica Soulmate, Dwi Andhika Blak-blakan Ogah Nikah: Takut Merusak Hubungan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
Terkini
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti