Suara.com - Hubungan antar dua negara bertetangga Indonesia dan Australia terus diperkukuhkan dalam segala aspek termasuk melalui program keluarga asuh atau "homestay" untuk pelajar dari kedua negara.
Program "homestay" berlangsung sejak beberapa tahun dan untuk tahun 2016 terdapat 13 pelajar dari Ferny Grove State High School, Brisbane, Australia yang tinggal bersama keluarga Indonesia yang menetap di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Mereka tinggal bersama sejumlah orang tua murid dari Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL)," kata Kepala Sekolah SIKL, Agustinus Suharto saat menerima para pelajar Australia tersebut di Kuala Lumpur, Sabtu.
Menurut dia, pelajar SIKL tahun sebelumnya juga mengikuti program homestay di Australia selama beberapa hari dan memberikan pengalaman yang berarti untuk mengenal lebih dekat dengan masyarakat disana.
"Kegiatan homestay antar pelajar ini sudah tentu dapat mendekatkan hubungan antar masyarakat ke dua negara," ungkapnya.
Senada disampaikan Koordinator Fungsi Politik dan selaku orang tua murid SIKL, Freddy Panggabean yang memandang program homestay ini sangat bagus karena bisa menjadi bagian dari diplomasi publik antar masyarakat.
"Bagi saya hubungan antarmasyarakat tidak hanya dilakukan oleh pejabat tinggi ataupun pejabat penting lainnya, tapi dapat juga dilakukan melalui anak-anak seperti program homestay ini," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa tahun sebelumnya, anaknya yang bersekolah di SIKL ikut program homestay di Australia dan saat ini, dirinya menerima pelajar dari Australia untuk tinggal beberapa hari bersama keluarganya.
Kepala Departeman Bahasa dan Program Internasional Ferny Grove State High School, Brisbane, Fi Hudghton menyatakan rasa senang para pelajar dari sekolahnya dapat mengikuti program homestay ini.
"Para pelajar kami tampak senang dan mereka dapat dengan mudah berkomunikasi dengan pelajar SIKL. Ke depannya, diharapkan lebih banyak lagi pelajar kami yang ikuti program ini," ucapnya.
Selama program (12-16 Maret), para pelajar tersebut akan menetap dengan beberapa keluarga Indonesia di Kuala Lumpur untuk lebih mengenai kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia dan kedua belah pihak juga dapat mengenai lebih dekat adat dan budaya masing-masing.
Selain itu, para pelajar Australia ini juga mengikuti sejumlah kegiatan di SIKL termasuk belajar bahasa Indonesia, mengenal lebih dengan kerajinan batik, angklung, gamelan dan beberapa aktivitas lainnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang