Suara.com - Dua waria bersama pendampingnya mendatangi Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Tujuannya, mereka ingin melaporkan Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Anggota Fraksi PKS Tiffatul Sembiring.
Tifatul dilaporkan atas cuitanya di twitter yang dianggap menyinggung komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
"Kita ingin minta pembelaan saja," kata salah satu waria, Amira di DPR, Senin (16/3/2016).
Selain itu, dia memberikan selebaran yang isinya mengkampanyekan LGBT. Dalam selebaran itu, berisi bahwa kelompok minoritas waria sudah ada sejak Tahun 1969 dengan terlebih dulu bernama wadam. Mereka pun tergabung dalam Himpunan Wadam Djakarta (HIWAD) yang difasilitasi oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin.
Dalam selebaran itu, juga disebutkan mereka sudah diakui pemerintah lewat Peraturan Menteri Sosial Nomor 8 Tahun 2002 terkait kelompok minoritas, dengan jaminan rasa aman atas hak kebebasan dalam Pasal 28 UUD 1945.
Atas hal itulah, mereka menuntut beberapa hal atas pernyataan Tifatul. Pertama, meminta perlindungan dan advokasi dari Komnas HAM, mendesak MKD memberi teguran dan sanksi ke Tiffatur terkait penyataannya dan meminta kepolisian menindaklanjuti pernyataan tersebut sebagai hate speech.
Namun, kedatangan mereka tidak membuahkan apa-apa. Salah satu staf di MKD nenyebutkan bahwa laporan tersebut belum dapat diproses karena belum memenuhi syarat kelengkapan dokumen. Pihak MKD kemudian memberikan buku prosedur pelaporan ke perwakilan waria tersebut.
"Mereka ke sini cuma konsultasi. Kita kasih panduan, jadi kalau mereka mau lapor syarat-syaratnya sudah lengkap,"
Untuk diketahui, Tifatul Sembiring sempat mengeluarkan pernyataan yang membuat heboh netizen. Dalam akun Twitternya @tifsembiring, lelaki kelahiran Bukittinggi itu berkicau tentang homoseksual.
"#RenunganJumat: Nabi saw bersabda: Siapa yang kalian dapati mengerjakan perbuatan kaum Luth (homoseksual), maka bunuhlah.. HR Ahmad.," tulis Tifatul.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah