Suara.com - Pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menggalang dana untuk pebalap muda Rio Haryanto agar bisa membalap di ajang Formula 1 di Sirkuit Melbourne Grand Prix, Albert Park, Australia.
Namun, tak semua masyarakat Indonesia setuju dengan aksi penggalangan dana tersebut. Sebagian warga Ibu Kota Jakarta mengkritiknya. Menurut mereka seharusnya pemerintah memprioritaskan masalah kesejahteraan rakyat ketimbang menomorsatukan keikutsetaan Rio ke ajang F1.
"Sebenarnya ini yang dilakukan pemerintah agak berlebihan. Mungkin memang ini prestasi dan bakat yang harus didukung, tapi juga terlihatnya pemerintah jadi pilih kasih. Karena yang terlihat orang banyak, pemerintah sibuklah cari dana segala macem, tapi kalau ada yang kesusahan rakyatnya boro-boro galang dana, yang galang dana malah mahasiswa," kata ibu rumah tangga bernama Elisa saat ditemui suara.com di fX Sudirman, Senayan, Jakarta, Minggu (20/3/2016).
Elisa menambahkan seharusnya pemerintah bertindak adil. Seharusnya, penggalangan dana diperuntukkan buat kebutuhan mendasar masyarakat Indonesia.
"Misalnya bangun sekolah mungkin, bangun jembatan di daerah yang pelosok. Karena masih banyak yang belum merasakan kemudahan. Ini sayang banget uangnya buat perlombaan yang nanti sudah begitu saja, masyarakat nggak bisa ngerasain. Bagus sih, tapi ini belum tepat kalau lihat kondisi Indonesia yang masih kayak gini (rakyat belum sejahtera)," katanya.
Marsell, karyawan swasta, juga kurang setuju dengan penggalangan dana, apalagi sampai meminta sumbangan sukarela dari para pegawai sipil.
"Kurang setuju saya mbak. Soalnya terlalu berlebihan, kalau ada bencana, siapa yang gerak duluan, nggak pernah ada penggalangan dana untuk bencana dari pemerintah kayak gitu sampai minta sukarela gaji pegawainya. Paling donasi untuk bencana kalangan mahasiswa yang maju duluan bukan pemerintah," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra