Suara.com - Ketua Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD), Cecep Handoko kecewa degan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Rudiantara tidak menutup transportasi beebasis onlone seperti Uber Taxi dan Grab Car.
"Saya dan tentunya kita semua sangat kecewa dengan Menkominfo, Rudiantara yang tidak mau menutup Grab Car dan Uber Taxi," kata Cecep dari atas mobil komando sesaat setelah bertemu dengan Menkominfo di depan Gedung Kemenekominfo Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa(22/3/2016).
"Beliau tidak akan menutup Grab Car dan Uber, dan ketika kami tanyakan, siapa yang berhak menutup itu, beliau menjawab tidak tahu," kata Cecep yang disambut dengan sorakan dari ribuan supir taxi yang beraksi.
Karena kecewa, Cecep pun meminta kepada para pendemo untuk segera pulang. Namun ajakan sang Ketua tersebut ditolak oleh ribuan sopir tersebut. Mereka ingin terus berada di depan Gedung Kemenkominfo hingga waktu yang dizinkan sebelumnya.
"Kita tidak mau pulang, lanjutkan terus, mengapa aspirasi kita tidak didengar oleh Rudiantara, kita sampai malam di sini," teriak mereka.
Namun, apa yang mereka inginkan tidak terwujud, karena Sang Ketua sudah meminta waktu untuk melakukan aksi didepan Istana. Dan mereka pun melanjutkan aksi mereka dengan jumlah masa yang sama seperti di depan Gedung Kemenkominfo. Dengan berpindah tempatnya para pendemo, arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Barat kembli lancar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional