Suara.com - Presiden Joko Widodo, pagi ini, Selasa, (22/3/2016) mengadakan Rapat Kerja Pemerintah (RKP) dengan para Menteri, Kepala Lembaga Negara Non Pemerintahan dan para Pejabat Eselon I. "Saya minta seluruh Menteri, Kepala Lembaga dan pejabat eselon I bekerja lurus sesuai yang sudah digariskan," kata Presiden mengawali arahan dalam RKP ini. 
Dalam pertemuan itu, Presiden menekankan dua hal yang menjadi prioritas dalam 5 tahun kedepan. "Pertama deregulasi, kedua, percepatan pembangan infrastruktur, fokusnya disitu," ujar Presiden. 
Pada setiap kesempatan bertemu dengan pejabat baik di tingkat pusat maupun daerah, Presiden selalu meminta agar semua melangkah lebih cepat karena kita sudah masuk dalam era kompetisi dan kemenangan ditentukan kecepatan, kelincahan dan kapasitas nasional yang solid dalam merespon dinamika perubahan global.
Deregulasi diperlukan, karena salah satu faktor yang menghambat pemerintah tidak dapat cepat dalam bertindak adalah terlalu banyaknya aturan. "Saya mendapatkan info dari Bappenas, jumlah regulasi aturan, ternyata kita mempunya 42 ribu aturan regulasi," ucap Presiden.
Selain itu, Presiden juga mendapatkan informasi terdapat lebih dari 3.000 lebih Perda di Kemendagri yang bermasalah. Terlebih saat ini, ketika terjadi perubahan ekonomi gobal yang sangat cepat ini, dimana perubahan dapat terjadia setiap menit, setiap jam, setiap hari, setiap minggu. "Tahun lalu kita pontang panting antisipasi (krisis) Yunani, yang muncul ternyata depresiasi Yuan, selanjutnya muncul lagi (penurunan) suku bunga The Fed," kata Presiden.
Ibarat sebuah kapal, Indonesia adalah  kapal besar, negara besar. Tapi, lanjut Presiden, kita jangan terjerat oleh aturan yang  terlalu banyak, aturan yang dibuat sendiri. "Aturannya terlalu banyak, ini yang harus dideregulasi, disederhanakan," kata Presiden.
Siapkan Reform untuk Menangi Kompetisi
Presiden juga  menegaskan bahwa pejabat eselon  I memiliki peran kunci untuk  menjabarkan  dan melaksanakan visi Presiden di era kompetisi.  Birokrasi perlu menyiapkan diri untuk menghadapi kompetisi.  Eselon I, lanjut Presiden, seharusnya bisa  menjadi motor dari reform.  Jika tidak melakukan reform maka akan tertinggal dalam persaingan dengan negara negara lain. Presiden meyakini bahwa sebagai negara besar kita akan bisa memenangi kompetisi, asal kita mau, asal ada niat.
Salah satu reform yang ditekankan oleh Presiden adalah reformasi anggaran. Presiden minta agar rancangan anggaran yang dirumuskan tidak selalu bagi rata. "Lagu lama itu harus kita tinggalkan", tegas Presiden. Anggaran yang disusun harus fokus pada  program prioritas yang telah ditentukan  dan bermanfaat  besar bagi rakyat. Prinsip money follow function, money follow organization harus mulai ditinggalkan menjadi money follow programme.
Presiden juga meminta kembali agar Kementerian dalam menyusun rencana anggaran menghilangkan kata kata yang tidak jelas, yang absurd. "Tidak usah banyak banyak program, kosentrasi pada program yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat", kata Presiden. Presiden juga mengingatkan untuk lebih memperbesar belanja modal. Dan melakukan efisiensi pada belanja barang.
Dalam pelaksanaan program atau proyek, Presiden mengingatkan pada menteri dan  seluruh pejabat eselon I untuk mengubah total tradisi untuk melaksanakan proyek  di bulan Juli, Agustus, atau September. Sehingga bulan November dan Desember harus "pontang panting" mengejar serapan anggaran. Presiden minta semua proyek bisa dimulai pada bulan Januari. Ini akan menjadi contoh pada Provinsi, Kabupaten/Kota. " Realisasi serapan baik, kualitas juga baik. Belanja optimal, kualitas juga optimal", tegas Presiden.
Selain itu, Presiden mengharapkan seluruh  Kementerian/ Lembaga memberikan perhatian pada Papua, NTT, kawasan perbatasan, pulau pulau terdepan, terutama dalam hal pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelayanan yang lainnya.
Kepada seluruh Menteri dan para pejabat eselon I, Presiden meminta agar diperkuat sinergi antar Kementerian, antar Ditjen. " Jangan berjalan sendiri sendiri", ujar Presiden. Komunikasi  dan sinergi antar kementrian, antar eselon I harus betul betul berjalan di lapangan.
Berita Terkait
- 
            
              Bongkar Penampakan Ijazah Gibran dengan Alumni MDIS Singapura, Apakah Sama?
- 
            
              Urusan Pesantren 'Naik Kelas', Kemenag Siapkan Eselon I Khusus di Momen Hari Santri 2025
- 
            
              Riwayat Pendidikan Gibran di Orchid Park Secondary School Disorot, Ini Fakta dan Profil Sekolahnya
- 
            
              Di Balik Kontroversi Ijazah Gibran Rakabuming Raka, Ini Profil Kampus MDIS Singapura
- 
            
              Jawaban Pengacara Jokowi Soal Ijazah Bikin Refly Harun Geram: 'Aneh
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
- 
            
              Polisi Sita Batang Ganja hingga Papir dari Onad, Istri Ikut Diamankan!
- 
            
              Detik-detik Tanggul Baswedan Jebol, Warga Jati Padang: Kayak Tsunami Airnya Langsung Woosh!
- 
            
              Penyempitan Aliran Kali Bikin Tanggul Baswedan Jebol, Warga: Wali Kota Tolong Cek Dong!
- 
            
              Indonesia Telanjang Digital di Depan Cina: Kalau Mereka Matikan Internet Hari Ini, Selesai Kita
- 
            
              Pertalite Bikin Motor Mogok Massal di Jatim! DPR Geram, Pertamina Dipanggil
- 
            
              Onad Diciduk! Sisa Ganja di Plastik Jadi Bukti, Polisi Duga Ekstasi Ludes Dipakai
- 
            
              Warga Jati Padang Mengeluh Belum Dapat Bantuan Usai Banjir, Pemerintah ke Mana?
- 
            
              Riza Chalid Masih Buron, Kejagung Periksa Dua Saksi Baru Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak
- 
            
              Diperiksa Kejari Soal Korupsi, Wakil Wali Kota Bandung Erwin: Kalau OTT Itu Hoaks
- 
            
              Tanggul Baswedan Jebol, Lima RT di Jati Padang Terendam Banjir Hingga 1,5 Meter