Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengundang pekerja harian lepas Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta bernama Tuti, Rabu (23/3/2016). Perempuan berusia 54 tahun itu selama ini bertugas mengurus taman di depan gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Ada yang menarik kenapa Ahok sampai mengundang Tuti ke Balai Kota.
Dia diundang ke kantor gubernur karena sebelumnya berani menentang ratusan sopir angkutan umum yang menginjak-injak taman ketika demonstrasi pada Selasa (23/3/2016). Ketika para sopir demo di depan Balai Kota untuk menolak keberadaan layanan transportasi berbasis online, Uber dan Grab, serta peremajaan angkutan umum. Akibat diinjak, taman yang selama ini dirawat dengan anggaran yang tak murah, akhirnya rusak.
Dalam pertemuan tadi, Ahok bertanya kepada Tuti apakah punya gambar wajah sopir yang menginjak-injak taman.
"Nggak foto waktu itu. Saya singkirin saja (orangnya), udah diinjek-injekin," ujar Tuti.
Ahok mengatakan kalau saja ada barang bukti foto atau video, Ahok akan membawanya ke pihak berwajib agar dihukum.
Lebih lanjut, setelah mengetahui penjelasan dari Tuti yang saat itu telepon genggamnya sedang habis batreinya. Lantaran Tuti HP-nya tak memiliki kamera mebuat Ahok berencana memberikan HP baru ke petugas taman itu.
Setelah bincang-bincang, Ahok mengatakan akan memberikan ponsel baru yang memiliki fasilitas foto dan video. Ahok berharap kelak ponsel tersebut dipakai untuk membantu pemerintah menemukan orang yang merusak aset pemerintah.
"Hapenya jelek ya? yang nggak ada kamera. Ya sudah, kasih HP. Nanti dikirim bu. Nanti kalau ada apa-apa, ibu fotoin ya," ujar Ahok.
Mendengar akan mendapat hadiah HP baru dari Ahok, Tuti terlihat riang gembira. Dia mengucapkan terima kasih.
Ahok juga penasaran dengan masa kerja Tuti dan apakah haknya selama ini dipenuhi, misalnya gaji sesuai upah minimum provinsi dan BPJS Kesehatan.
"Sudah 17 tahun, pak kerjanya. Saya belum dapat (BPJS Kesehatan). Kalau gaji sudah UMP, ATM sudah ada. BPJS belum ada," kata Tuti.
"BPJS itu semua PHL dari BPJS semua yang urus taman. Yang lain juga mesti dapat. Kita cek lagi nanti ya bu," Ahok menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka