Suara.com - Kantor sekretariat relawan Teman Ahok di Pejaten, Jakarta Selatan, disorot lawan politik karena menempati aset pemerintah yang sekarang statusnya disewakan PT. Sarana Jaya. Mereka mengatakan sewa aset pemerintah boleh-boleh saja, tetapi bukan untuk kegiatan politik. Tapi, Ahok menegaskan tidak ada penyalahgunaan kewenangan dalam kasus itu.
"Parpol kalau mau pinjem apapun aset pemda boleh, saya nggak pernah bilang kalau pinjam aset itu nggak boleh. Yang ribut itu kan mereka. Teman Ahok kan bukan parpol," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/3/2016).
Ahok mengatakan relawan Teman Ahok menyewa rumah tersebut tidak langsung ke pemerintah, melainkan pihak swasta yang mengelola rumah.
"Nanti yang mendaftar bukan Teman Ahok lho, tapi saya, nggak ada tanda tangan Teman Ahok di KPUD, karena calon perorangan itu perorangan yang tanda tangan. Teman Ahok itu cuma kumpulan orang (yang mendukung saya)," kata Ahok.
Ahok menyebut kalangan yang menyoal penggunaan rumah tersebut sebagai perbuatan sirik.
Mereka dinilai sirik karena keberhasilan relawan Teman Ahok dalam menggalang dukungan fotokopi KTP untuk tiket Ahok dan Heru Budi Hartono maju ke Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lewat jalur non partai politik.
Salah satu tokoh yang menyorot rumah tersebut adlaah Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Politisi PDI Perjuangan ini menyarankan kepada relawan Teman Ahok untuk memakai gedung lain yang lebih netral.
"Saran saya, sebaiknya cari yang lain yang lebih netral, jangan dipakai politik, tapi secara aturan boleh. Kenapa sih, emang nggak ada yang lain. Tapi kalau yang di situ nggak apa-apa," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta, Senin (21/3/2016).
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka