Suara.com - Selain menghukum sopir taksi konvensional dan ojek online yang anarkis, polisi juga memburu dalang yang menggerakan sopir taksi untuk sweeping di tengah demonstrasi pada Selasa (22/3/2016) lalu. Seperti aksi hari itu mengakibatkan arus lalu lintas di separuh Ibu Kota lumpuh.
"Sekarang kita cari para yang cegatin temennya. Ini sebenarnya yang jadi perusuh awal, kalau nggak ada demo kan gak ada benturan juga dengan Gojek. Bahasanya sweeping," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti kepada wartawan, Kamis (24/3/2016).
Krishna menyebut modus keributan hari itu.
"Modus pertama sopir taksi yang demo sama sopir taksi yang tidak demo dan dicegat buat ngajak demo," kata dia.
Krishna mengatakan polisi akan memanggil perwakilan demonstran, termasuk Paguyuban Pemudi Angkutan Darat yang mengajukan izin demo ke polisi.
"Penyelidikan dimulai dari STTP (surat tanda terima pelaporan) dia yang minta demo, ini terus jalan, saya sampaikan, kalian jangan macem macem kalau demo. Yang ikut siapa, siapa korlapnya, kita akan runut, kenapa melakukan, nanti ada yang bertangggungjawab," kata dia.
Tak hanya penanggungjawab aksi, polisi juga akan menelusuri indikasi adanya keterlibatan perusahaan taksi dalam aksi.
"Perusahaan kasih 150 ribu bakal dilidik Itu bakal kita lakukan penyelidikan, kasih waktu tim bekerja," kata dia.
Berita Terkait
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi
-
Masuk Prolegnas, RI Bakal Punya UU Transportasi Online Tahun Ini
-
BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Kajian Perlindungan Ojek Online, Bagian dari Meaningfull Participation
-
Aksi Ojol 217 Memanas: Massa Bakar Flare Teriakan Tuntutan UU Transportasi Online
-
Pernah Mangkir, Komisi V DPR Panggil Ulang Menhub Bahas Nasib Ojol
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?
-
Geger Dugaan Skandal Terlarang Irjen KM, Terkuak Panggilan 'Papapz-Mamamz' Kompol Anggraini
-
Jadi Buron Kasus Pencemaran Nama Baik JK, Kejagung Buru Silfester Matutina
-
Inikah Wajah Kompol Anggraini Diduga Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Irjen Krishna Murti?
-
Bukan Septic Tank! Ternyata Ini Sumber Ledakan di Pamulang yang Rusak 20 Rumah