Suara.com - Satu-satunya dokter yang tersisa di Zabadani, sebuah kota di Suriah yang tengah menjadi medan tempur, terbunuh di tangan penembak jitu, hanya beberapa hari sebelum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memulai evakuasi pasien dan korban luka akibat perang dari kawasan yang dikepung berbagai pasukan bertikai.
Sang dokter dan seorang anggota tim penyelamat tertembak pekan lalu setelah merawat seorang pasien, demikian disampaikan organisasi relawan Medecins Sans Frontieres (MSF). Seorang dokter di kota tetangga, Madaya, menyebutkan, sang dokter yang terbunuh peluru sniper bernama Mohammed al-Kos, seorang dokter bedah berusia 70an tahun.
Baik Zabadani maupun Madaya sama-sama dikepung oleh pasukan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dan pasukan Hisbullah sejak bulan Juli tahun lalu. Sejumlah laporan menyebutkan, warga di kedua kota kelaparan dan terpaksa mengkonsumsi kucing liar dan rumput untuk bertahan hidup.
Kendati sudah ada gencatan senjata yang diberlakukan sejak 27 Februari lalu, PBB dan organisasi relawan mengaku kesulitan mengirimkan bantuan ke dalam kedua kota tersebut. MSF mengatakan, konvoi berisi bantuan pangan dan obat kerap dilarang masuk ke dalam kota.
Sementara itu, jalur pengiriman bantuan ke sejumlah daerah seperti Daraya dan Douma, sama sekali terputus. MSF memperkirakan, ada sekitar 1,9 juta jiwa warga Suriah yang terkepung pertempuran.
PBB mengatakan, akan melakukan evakuasi terhadap 500 orang yang sakit dan terluka dari Madaya, Zabadani, Fua, dan Kefraya dalam beberapa hari ke depan. Namun, tampaknya itu akan menjadi amat terlambat, termasuk bagi lima orang di Madaya yang meninggal dunia dalam beberapa hari belakangan.
Tiga diantaranya adalah tiga anak laki-laki yang meninggal karena luka-luka yang mereka derita akibat ledakan ranjau, dan seorang pemuda yang mati kelaparan. Sejumlah laporan menyebutkan, pasukan Hisbullah mengabaikan permintaan untuk mengevakuasi mereka terlebih dahulu.
Salah satu pimpinan satgas kemanusiaan Suriah, Jan Egeland, mengatakan bahwa kematian tersebut amat disayangkan dan sebenarnya tidak perlu terjadi.
Di Madaya saat ini hanya tersisa lima petugas medis, termasuk dua dokter gigi dan satu dokter hewan. Seorang dokter gigi, Dr. Mohammed Darwish, mengaku harus melayani beragam masalah medis, dari pertolongan pertama hingga operasi bedah. (Independent)
Berita Terkait
-
Kuwait Batal Hadapi Timnas Indonesia Malah Lawan Suriah, Erick Thohir Geleng-geleng
-
Akhir Era Assad: Gelombang Kepulangan Pengungsi Suriah Dimulai
-
Israel Serang Ibu Kota Suriah, Sempat Kirim Peringatan ke Pemerintah
-
Timur Tengah Memanas: Isreal Serang Kementerian Pertahanan Suriah
-
Israel Ancam Suriah: Campur Tangan Turki Jadi Alasan Utama?
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
Terkini
-
HUT ke-80 TNI di Monas, DLH DKI Kerahkan 2.100 Petugas Kebersihan
-
Terima Rp 32 Miliar dari Korupsi Dana Hibah, KPK Sita 6 Aset Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi
-
Blak-blakan! KPK Ungkap Peran Kakak Cak Imin, Khofifah hingga La Nyalla di Kasus Hibah Pokmas Jatim
-
Shopee dan Vidio Hadirkan Fitur Vidio Shopping, Cara Baru Belanja Praktis Sambil Nonton Tayangan
-
PNS DKI Dirikan Toko Mandiri, Komunitas Difabel Makin Pede: Kami Bisa Berdiri di Atas Kaki Sendiri
-
PLTS Terapung Kapasitas 92 MWp di Waduk Saguling Tengah Digarap PLN, Jadi Solusi Energi Bersih
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 3 Oktober 2025: Jawa dan Bali Dominan Berawan
-
KPK: Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Diduga Terima Rp 79,7 Miliar dari Kasus Dana Hibah
-
Mengenal Kapal Flotilla yang Bawa Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Tapi Disergap Tentara Israel
-
Bukan Mengada-Ada, Polisi Ungkap Alasan Kondom Jadi Bukti di Kasus Kematian Arya Daru