Suara.com - Pemerintah Thailand, Jumat (8/4/2016) secara resmi melarang peredaran majalah perempuan Marie Claire edisi November 2015, karena di dalamnya memuat artikel yang dinilai menghina keluarga kerajaan.
Di negara berjuluk negeri gajah putih itu, kritik kepada keluarga kerajaan memang dilarang oleh undang-undang, dan pelakunya bisa dikenai hukuman hingga 15 tahun penjara.
Dalam pengumuman yang ditandatangani oleh kepala polisi Thailand yang dimuat di Royal Gazette, disebutkan artikel tentang keluarga kerajaan dalam edisi November 2015 dari Marie Claire di Perancis dinilai sebagai fitnah yang dapat membahayakan keluarga kerajaan, serta mempengaruhi "keamanan dan ketertiban nasional, serta mempengaruhi moral orang-orang."
Pengumuman itu menyebutkan semua salinan yang ditemukan akan disita dan dimusnahkan.
Raja Bhumibol Adulyadej yang kini berusia 88 tahun, sangat dihormati di kalangan rakyat Thailand. Kekhawatiran atas kondisi kesehatannya serta suksesi telah melatar belakangi krisis politik yang sudah berlangsung lebih dari satu dekade di negeri itu. Raja Bhumibol dirawat di sebuah rumah sakit Bangkok sejak Mei 2015, dan berita tentang kesehatannya dikontrol ketat oleh istana.
Media di Thailand, memang sangat ketat dalam memberlakukan sensor diri. Majalah Economist telah beberapa kali menolak konten tentang keluarga kerajaan untuk pelanggan di dalam negeri. Pada bulan Desember, International New York Times muncul di Thailand dengan ruang kosong yang seharusnya untuk artikel tentang kekayaan keluarga Kerajaan.
Penuntutan untuk penghinaan untuk keluarga kerajaan meningkat pesat di bawah pemerintahan militer pendukung kerajaan yang merebut kekuasaan dalam kudeta 2014. (Reuters)
Berita Terkait
-
Thailand Tuan Rumah, Kemenpora Ragu Beri Target Juara ke Timnas Indonesia U-23
-
Siapa Nawat Itsaragrisil? Sosok di Balik Ricuh Miss Universe 2025
-
Sinopsis Runaway, Drama Thailand Dibintangi Music Praewa Suthamphong
-
Sinopsis Decalcomania, Drama Thailand Dibintangi Mook Mookda Narinrak
-
Pemain Rp 7,82 Miliar Bikin Rekor, Dulu Dibuang Patrick Kluivert, Sekarang Pasti STY Bangga
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional